Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

Bupati Abdul Halim Ajak Warga Bantul Pantau Dampak Cuaca Ekstrem

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan, bahwa saat ini wilayah DIY, termasuk Kabupaten Bantul, tengah memasuki cuaca ekstrem.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/IG @ABDULHALIMMUSLIH
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ketika Rapat Komprehensif Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Ruang Mandala Saba, Jumat (14/10/2022) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan, bahwa saat ini wilayah DIY, termasuk Kabupaten Bantul, tengah memasuki cuaca ekstrem.

Baca juga: Bupati Abdul Halim Minta DLH Potong Pohon Rawan Tumbang di Kabupaten Bantul

Baca juga: Bupati Halim Sebut Anggaran BTT Rp10 M untuk Penanggulangan Bencana Alam di Bantul

“Kepada seluruh warga Kabupaten Bantul, saat ini hari-hari ini, kita sedang memasuki cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Kabupaten Bantul. Baik berupa hujan maupun angin. Nah, tentu saja ini mengandung risiko-risiko, diantaranya banjir, longsor, dan sejenisnya, termasuk angin,” ucap Abdul Halim Muslih.

Karenanya, Bupati Abdul Halim mengimbau masyarakat untuk waspada, terutama bagi yang berada di bantaran sungai.

“Saya imbau masyarakat untuk senantiasa melakukan pantauan terhadap arus air yang ada di sungai-sungai, arus debit air, ketinggian air, tolong untuk dipantau. Dan, kepada relawan-relawan kebencanaan kemanusiaan di Kabupaten Bantul, saya mengajak untuk bersama-sama warga terus melakukan pemantauan dan melakukan mitigasi bencana manakala itu diperlukan Intinya, kewaspadaan mulai hari ini, dan beberapa minggu ke depan, karena kita menghadapi cuaca ekstrem ini,” tandas Bupati Bantul.

Sekadar diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah mengidentifikasi wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor memasuki musim hujan disertai cuaca ekstrem pada periode Oktober 2022 hingga Februari 2023.

"Sudah kita identifikasi, mulai peta rawan, rawan banjir, tanah longsor, kemudian kebutuhan-kebutuhan yang kita perlukan sudah teridentifikasi semua," lanjut Abdul Halim Muslih.

Menurut Halim, setidaknya ada 29 kelurahan di Bantul yang sebagian wilayahnya teridentifikasi rawan bencana banjir dan tanah longsor, juga angin kencang. Untuk menghadapi musim hujan ini, di wilayah kalurahan sudah ada pos siaga darurat yang dikoordinasi BPBD.

“Beberapa kebutuhan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi, di antaranya perahu karet, pelampung, gergaji dan peralatan penanganan dampak bencana lainnya, semua sudah disiapkan,” lanjut Abdul Halim.

"Bagaimana membagi tugas antara pemda, kalurahan dan relawan, kita perlu persiapan matang dan serius. Karena, ini menyangkut nyawa hampir satu juta jiwa warga Bantul, yang kita tidak tahu bencana ini nanti intensitas dan eskalasinya sebesar apa," sambung orang nomor satu di Kabupaten Bantul. (ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved