Berita Internasional

Serangan Siber Sasar Situs Web Bandara di AS, Pelakunya Diduga Hacker Rusia

Akibat serangan siber tersebut, otoritas 14 bandara memutuskan untuk mematikan situs web mereka sementara waktu pada Senin (10/10/2022) kemarin.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
VICTOR HABBICK VISIONS / SCIENCE P / VHB / Science Photo Library via AFP
ILUSTRASI: Hacker atau Peretas 

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON - Peretas berbahasa Rusia meretas situs web sejumlah bandara di Amerika Serikat.

Akibat serangan siber ini, situs web sejumlah bandara besar di AS tidak bisa diakses oleh publik.

Akibat serangan siber tersebut, otoritas 14 bandara memutuskan untuk mematikan situs web mereka sementara waktu pada Senin (10/10/2022) kemarin.

Bandara-bandara yang menjadi sasaran peretasan di antaranya bandara LaGuardia di New York City, bandara internasional O'Hare Chicago dan bandara internasional Atlanta Hartsfield-Jackson, kemudian bandara internasional Los Angeles.

Melansir dari The Guardian, seorang pejabat senior mengatakan serangan siber oleh peretas berbahasa Rusia tersebut membuat wisatawan atau pelancong tidak bisa mengakses informasi perjalanan.

Sementara untuk akses pengaturan lalu lintas udara, komunikasi internal bandara hingga operasi penting lainnya tidak terganggu dengan aksi peretasan ini.

"Ini (menyebabkan) ketidaknyamanan, serangan cyber menyebabkan penolakan akses publik ke situs publik yang melaporkan waktu tunggu bandara dan informasi kapasitas," kata sumber tersebut yang tidak ingin disebutkan identitasnya seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Detik-detik Seorang Polisi di Bogor Tertimpa Material Longsoran Saat Tengah Memancing di Kolam

Peretasan terhadap situs web bandara ini pertama kali terdeteksi di bandara LaGuardian.

Serangan siber tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat pada Senin lalu.

Saat itu Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur menerima laporan bahwa sistem LaGuardian telah diserang.

Seorang juru bicara Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) mengatakan kepada CNN, TSA memantau masalah itu dan membantu bandara yang terkena dampak serangan peretasan.

Pihak yang diduga menjadi aktor dari serangan siber ini diduga merupakan kelompok kelompok peretas yang dikenal sebagai Killnet, peretas Rusia yang mendukung Kremlin.

Killnet dikenal sering melakukan serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi, yang menyerang sistem komputer dengan lalu lintas tinggi sehingga menjadikannya tidak berfungsi atau tidak dapat diakses.

Serangan serupa juga menargetkan jaringan komunikasi di sistem kereta api Jerman, sehingga menyebabkan gangguan layanan besar-besaran di bagian utara negara itu.

Namun para pejabat Jerman belum mengaitkan serangan siber itu dengan kelompok peretas atau negara asing manapun.(*)

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved