Berita Jogja Hari Ini

Sambut Sri Sultan HB X di Stasiun Yogyakarta, Begini Harapan Para Lurah untuk Lima Tahun ke Depan

Kembalinya Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X ke DI Yogyakarta pascapelantikan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Jakarta

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ardhike Indah
Rombongan dari Kalurahan Mangunan, Dlingo, Bantul berfoto bersama di Stasiun Yogyakarta seusai menyambut kedatangan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (12/10/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kembalinya Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X ke DI Yogyakarta pascapelantikan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Jakarta, Senin silam membawa rasa suka cita pada para pamong dan lurah.

Mereka pun dengan semangat menyambut Sri Sultan HB X di Stasiun Yogyakarta, Rabu (12/10/2022).

Sultan kembali ke Yogyakarta bersama dengan istri, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, anak, cucu dan menantunya.

Sekitar pukul 17.33 WIB, rombongan pun sampai di Stasiun Yogyakarta menumpang kereta bandara dari Yogyakarta International Airport (YIA).

Sultan dan keluarga tidak banyak berbicara, tapi menyalami para lurah dan carik dan mengucapkan terimakasih.

“Saking Gunungkidul, turut mangayubagya, Ngarsa Dalem,” ujar salah satu penyambut yang ada di situ.

Mereka pun segera masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan untuk beristirahat.

Rombongan yang terlihat heboh berasal dari Kalurahan Mangunan, Dlingo, Bantul. Mereka terlihat menggunakan pakaian adat lurik biru, lengkap dengan jarik dan beskap.

Baca juga: Alumni Lintas Angkatan SMAN 1 Purworejo Serahkan Bantuan untuk Korban Longsor di Pamrihan

“Kita tahu bahwa beberapa hari lalu, Kanjeng Sinuwun dengan Paku Alam X sudah dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Kami ikut bong bong, bersukacita. Maka, kami hari ini hadir di sini, ikut senang beliau kembali ke Yogyakarta,” buka Carik Mangunan, Dwi Eko Susanto kepada Tribun Jogja di sela-sela acara.

Mereka pun tak melewatkan kesempatan untuk berswafoto ria di Stasiun Tugu Yogyakarta yang tampak indah di sore hari.

“Saya ke sini bawa 21 orang ya, semua unsur masyarakat dari Mangunan, dibawa ke sini,” terangnya sambil tersenyum menunjuk rombongan yang ia bawa.

Perjalanan mereka pun cukup lama, kurang lebih satu jam dari jam 15.00 WIB. Sesampainya di stasiun, mereka pun menunggu kurang lebih 1,5 jam hingga Ngarsa Dalem benar-benar menginjakkan kaki di Kota Yogyakarta lagi.

“Kami nderek Ngarsa Dalem. Di kepemimpinan 2022-2027 ini, semoga beliau diberkahi kesehatan, panjang umur dan membawa Yogyakarta lebih maju dan sejahtera,” ucapnya.

Tidak hanya itu, sebagai wakil dari Kalurahan Mangunan, pihaknya berharap Mangunan juga bisa menjadi prioritas pengembangan wisata lantaran berada di wilayah selatan, daerah yang kini sedang disorot oleh Gubernur DIY.

“Selama ini agak terpinggirkan, jadi kami harap ada perhatian lebih dari beliau,” tukasnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan Nayantaka, Heri Yulianto mengungkapkan, agenda hari ini digelar murni atas inisiatif 392 lurah di DIY beserta para pamong. 

Selain di Stasiun Tugu, mereka juga berkumpul di sepanjang kawasan Malioboro untuk menyambut kepulangan Sri Sultan. 

"Sore ini kami berkumpul di beberapa titik. Pertama di Stasiun Tugu, unsur pamong kami ada di sepanjang jalan Malioboro. Murni kami menyambut kedatangan beliau bapak gubernur atau Kanjeng Sinuwun setelah kemarin tanggal 10 Oktober dilantik secara resmi oleh presiden," katanya.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk apresiasi dan wujud rasa syukur atas segala hal yang sudah dilalui DIY di bawah kepemimpinan Sri Sultan. 

Dia menganggap kebijakan yang dikeluarkan Gubernur DIY sudah berdampak positif terhadap desa atau kalurahan di DIY. 

"Itu artinya bahwa setelah penetapan DIY pascadisahkannya UUK nomor 13/2012 pada saat itu kemudian sampai dengan saat ini kami sudah bisa merasakan," jelasnya. 

Baca juga: Daftar Gejala DBD pada Anak yang Wajib Diwaspadai, Kerap Merebak saat Musim Hujan Tiba

Dia mencontohkan, Sri Sultan HB X saat ini telah menyalurkan Dana Keistimewaan atau Danais ke kalurahan di DIY melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK). 

Dana tersebut diharapkan dapat digunakan untuk kemajuan kalurahan mengingat gubernur ingin menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan baru di luar wilayah perkotaan. 

"Dan itu dirasakan langsung oleh kelurahan karena itu berkaitan langsung beberapa kegiatan yang salah satunya menyangkut tentang akses sarana prasarana," paparnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved