PSS Sleman
PSS Sleman Keluarkan Statmen Resmi Soal Penanganan Tragedi Kanjuruhan
PSS Sleman turut mengeluarkan pernyataan resmi terkait Tragedi Kanjuruhan yang memakan 131 korban meninggal dunia. Insiden yang terjadi 1 Oktober 2022
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman turut mengeluarkan pernyataan resmi terkait Tragedi Kanjuruhan yang memakan 131 korban meninggal dunia.
Insiden yang terjadi 1 Oktober 2022 itu menjadi perhatian nasional bahkan internasional.
Dalam pernyataan resmi tertulis yang diterima Tribun Jogja, Selasa (11/10/2022) sore, PSS Sleman menuntut segera ada pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat.
Baca juga: Intensitas Hujan Tinggi, Tanah Longsor dan Pohon Tumbang Terjadi di Dua Wilayah Kulon Progo
Tim Super Elja juga menuntut adanya pembenahan yang menyeluruh agar tragedi serupa tak terulang kembali.
Adanya tragedi itu PSS Sleman turut berduka cita kepada seluruh korban atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam saat Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya.
Pernyataan sikap PSS Sleman tertuang dalam enam poin antara lain:
1. PSS Mendukung investigasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan terus mencari tersangka untuk bertanggung jawab terhadap tragedi Kanjuruhan. Dan kami menghormati keputusan yang akan diambil oleh pemerintah.
2. Melakukan koordinasi yang lebih baik dan intens dari operator Liga kepada Panpel, pihak keamanan, serta suporter untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan terkhusus untuk mitigasi terhadap bencana apapun yang terjadi dan protokol kesehatan yang mumpuni ketika berada di stadion dan di luar stadion.
3. Meminta kepada seluruh suporter baik tuan rumah maupun tamu untuk menghargai keputusan Panpel terkait segala peraturan yang sudah dibuat.
Baca juga: BPBD Purworejo Siagakan Personil, Hadapi Ancaman Banjir dan Tanah Longsor
4. Mendukung penuh keputusan peniadaan jam malam yang direkomendasikan oleh FIFA kepada pemerintah dengan jadwal terakhir ke depannya pada pukul 17.00 dan dilaksanakan di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.
5. Segera melakukan reformasi dan evaluasi sistem dan regulasi dalam kompetisi dan pertandingan sepakbola Indonesia serta kebijakannya agar bisa menyelenggarakan pertandingan dengan lebih baik ke depannya.
6. Mengajak semua klub untuk melakukan evaluasi dan perbaikan atas kondisi dan fasilitas di stadion masing masing demi menunjang pelaksanaan pertandingan yang aman dan nyaman. (tsf)