Malioboro Coffee Night 2022

Malioboro Coffee Night 2022, Ajang Kenalkan Produk Kopi Lokal yang Unik

Malioboro Coffee Night 2022 juga menjadi ajang untuk mempromosikan produk-produk jualan para pegiat industri kopi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Pj Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengunjungi stan pegiat kopi di Malioboro Coffee Night 2022, Sabtu (8/10/2022) di Jalan Jend Sudirman Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di akhir pekan, Sabtu dan Minggu (8-9/10/2022), sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta dipenuhi oleh masyarakat yang ingin mencicipi kopi-kopi dari nusantara yang disajikan pegiat industri kopi di event Malioboro Coffee Night 2022.

Hujan yang turun tipis-tipis tidak menyurutkan langkah mereka untuk datang. Bahkan, semakin malam, suasana justru semakin ramai.

“Memang itu lah tujuan kami. Kami ingin ada interaksi antara masyarakat dan pegiat industri kopi nusantara. Makanya, kami gelar agenda Malioboro Coffee Night 2022 ini dari jam 16.00-07.00 WIB,” ujar Imam Wisnu Birowo, Koordinator Komunitas Kopi Nusantara ketika ditemui di sela-sela kegiatan.

Imam menjelaskan, dari 170 tenant yang mengikuti gelaran tersebut, 60-70 persen di antaranya berasal dari luar Yogyakarta.

Pembagian ini dilakukan agar semakin banyak masyarakat mengetahui cita rasa kopi lokal yang tidak kalah menarik dari kopi pada umumnya.

“Pesertanya berasal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Ada yang dari Banten juga. Kami ingin gaungkan pesan, orang-orang harus tahu betapa beragamnya kopi kita,” terang dia.

Selain itu, Malioboro Coffee Night 2022 juga menjadi ajang untuk mempromosikan produk-produk jualan para pegiat industri kopi.

“Ya, tidak semua kopi, ada yang teh dan juga cokelat serta produk turunannya,” ucap Imam.

Baca juga: Peringati HUT Kota Yogya, 26.600 Gelas Kopi Disajikan Gratis di Malioboro Coffe Night #4

Malioboro Coffee Night 2022 itu juga menyediakan 26.600 cup kopi gratis untuk masyarakat yang datang.

Lantas, bagaimana para pegiat kopi bisa memenuhi angka itu?

“Stan kopi itu ada 120 ya, sisanya teh dan cokelat. Nah, 120 itu sudah disiapkan 1.700 per stan,” terang dia.

Dia berharap, agenda itu bisa menjadi sarana interaksi antara petani dan penjual kopi juga. Maka, semua bisa menjalankan bisnis kopi lebih baik dan stabil ke depannya.

Sementara, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pemerintah ingin mencoba untuk membuka ruang lain selain Malioboro.

“Karena, imejnya Malioboro itu kan ngangenin ya. Malioboro penuh kenangan, istimewa. Maka, kami siapkan ruang lain agar wisatawan tidak menumpuk di Malioboro saja,” ucap dia.

Menurutnya, Malioboro sudah mulai penuh diisi oleh para wisatawan yang memang kangen Kota Yogyakarta.

Dari situ, pihaknya berupaya untuk mengangkat agenda lain untuk jadi tempat wisata belanja wisatawan yang sudah meluangkan waktu datang ke Yogyakarta.

“Ini juga kan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-266 Kota Yogyakarta bertema ‘Sulih Pulih Luwih’. Kita harus terus bangkit dari keterpurukan,” tukas dia. (ard/tribunjogja)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved