Berita Klaten Hari Ini
4 Kebudayaan Asal Klaten Kembali Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Empat kebudayaan itu adalah Payung Lukis Juwiring, Putaran Miring Gerabah Melikan, Lurik Tenun dan tradisi saparan Yaa Qowiyyu.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dua Warisan Budaya asal Kabupaten Klaten , Jawa Tengah kembali ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Adapun dua kebudayaan itu pertama, Payung Lukis Juwiring yang sudah masyhur sejak zaman kolonial Belanda dan kedua Putaran Miring Gerabah Melikan.
Dengan adanya dua penambahan WBTB itu, kini Kabupaten Bersinar memiliki empat WBTB atau intangible cultural heritage.
Sebelumnya tradisi saparan Yaa Qowiyyu dan Lurik Tenun sudah lebih dulu diakui sejak 2021 lalu.
"Betul, payung lukis Juwiring dan putaran miring gerabah melikan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional oleh Kemendikbud Ristek," ujar Kepala Disbudporapar Klaten , Sri Nugroho pada Tribunjogja.com , Kamis (6/10/2022).
Baca juga: Perbaiki Layanan Pengaduan Publik, Diskominfo Klaten Gelar Monitoring dan Evaluasi
Menurut Nugroho, penetapan dua WBTB itu dilakukan oleh Kemendikbud ristek RI pada Jumat pekan lalu.
"Penetapannya disidangkan oleh tim ahli Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, tapi untuk sertifikatnya masih menunggu," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disdikbud Jateng, Eris Yunianto mengatakan pada tahun 2022 ini terdapat 16 budaya asal Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai WBTB nasional.
Tidak hanya seni pertunjukan, adapula kemahiran, serta ritus yang telah mendarah daging di masyarakat. Penetapan sendiri dilakukan secara daring pada Jumat (30/9/2022) lalu.
"Tahun 2022 Kita mengusulkan 16 WBtb ke tingkat nasional untuk diuji, dinilai dan dikaji kelayakannya. Dari usulan itu, diakui semua oleh Kemendikbud Ristek dikti jadi karya budaya berpredikat nasional," ujarnya.
Ke enam belas budaya Jateng, yang kini menyandang WBtb nasional 2022 adalah, Wayang Wong Ngesti Pandowo, Warak Ngendog, Telur Mimi Kendal, Barongan Kudus, Jenang Kudus, Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus.
Kemudian, Tenun Troso Jepara, Tempe Kemul Wonosobo, Baritan Asemdoyong, Ngabeungkat Dawuan, Batik Salem Brebes Jawa Tengah Kemahiran dan Kerajinan Tradisional, Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Teater Rakyat Menoreh Cilacap, Payung Lukis Juwiring, Putaran Miring Gerabah Melikan dan, Kitab Primbon Haji Syekh Imam Tabbri Sragen.
Eris mengatakan, pengusulan karya budaya memperoleh predikat WBtb dilakukan secara berjenjang.
Baca juga: Bupati Klaten Sri Mulyani Canangkan Gerakan Menanam Cabai di Rumah Masing-masing
Mulai dari pemerintah kabupaten/kota dengan didukung dokumen atau saksi budaya.
Selain itu, untuk memperoleh gelar itu, sebuah kebudayaan minimal telah membudaya di masyarakat selama 50 tahun.