Berita Sleman Hari Ini
Dapur Rumah Warga di Prambanan Sleman Rusak Setelah Tertimpa Longsor
Rumah milik Trisno Raharjo, 62, warga dusun Dayakan, RT 02 RW 23, Kalurahan Sumberharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman rusak tertimpa longsor, pada Seni
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rumah milik Trisno Raharjo, 62, warga dusun Dayakan, RT 02 RW 23, Kalurahan Sumberharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman rusak tertimpa longsor, pada Senin (3/10/2022) pagi.
Longsoran tanah ini, akibat hujan lebat dengan intensitas lama yang melanda wilayah Prambanan sejak Minggu (2/10/2022).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun rumah Trisno mengalami kerusakan di bagian dinding dapur.
"Tembok dapur yang terbuat dari anyaman bambu atau gedek roboh tertimpa longsoran tanah," kata Koordinator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bandung Bondowoso, Prawoto atau biasa disapa Brewok.
Baca juga: 6 Drama Korea yang Bisa Bikin Kamu Nangis Sesenggukan
Tebing di belakang rumah Trisno longsor pada hari Senin pagi sekira pukul 05.00 WIB.
Longsoran material itu kemudian menimpa dapur rumah. Material longsoran tanah yang masuk ke dalam rumah, saat ini sudah dibersihkan.
Pembersihan melibatkan anggota dari FPRB Sumberharjo, Dukuh Dayakan dan sejumlah warga setempat.
Di lokasi ini masih ada potensi ancaman longsor susulan. Apalagi jika diguyur hujan disertai intensitas lama.
Karenanya, kebutuhan mendesak saat ini adalah pembuatan bronjong atau talut pengaman.
"Dibutuhkan bronjong untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor lagi dikemudian hari," kata Brewok.
Menurut dia, hujan deras semalam mengakibatkan sejumlah titik longsor di Prambanan.
Yaitu di Sumberharjo, lalu beberapa titik di Gayamharjo namun dengan skala kecil.
Longsoran cukup besar ada di dusun Dayakan Sumberharjo yang membutuhkan penanganan lanjutan berupa bronjong.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro membenarkan, hasil asesmen untuk penanganan longsor di dusun Dayakan, Sumberharjo Prambanan yang dibutuhkan adalah pembuatan tanggul dengan bronjong.
Sebab, longsor tersebut menimpa dinding rumah bagian dapur dan ada potensi longsor susulan.
"Longsor ini menimpa dinding rumah Bapak Trisno Raharjo. Akibatnya air masuk rumah dan stabilitas dinding terganggu. Rencana penanganan, membuat tanggul dengan bronjong yang diisi dengan batu kali," kata dia. Untuk bronjong nantinya akan dibantu oleh BPBD Kabupaten Sleman.
Dampak Hujan Deras
Selain longsor di Prambanan, dampak hujan dengan intensitas 7 mm - 82,6 mm yang mengguyur sejak Minggu- Senin (2-3/10/2022) di Sleman ini, mengakibatkan sejumlah kerusakan di Bumi Sembada.
Antara lain, talud pondasi jalan sepanjang 20an meter di Jalan Cendrawasih, Pringwulung, Condongcatur ambrol.
Luapan sungai Gajah wong di Papringan, Caturtunggal. Air selokan mengikis talud pondasi jalan hingga ambrol sepanjang 30 meter di Gang Argulo, Caturtunggal. Kemudian di Prayan, Caturtunggal juga dilaporkan air selokan mengikis pondasi rumah.
Baca juga: Marak Dugaan Pungli dan Kasus Jual Beli Seragam Sekolah, AMPPY Desak Sri Sultan HB X Turun Tangan
Bergeser di Kapanewon Mlati, dapur sebuah rumah ambrol di dusun Popongan, Sinduadi.
Lalu talut di lapangan Jangkang Widodomartani dibagian sisi timur ambrol sepanjang 50 meter dengan tinggi 3 meter. Di lokasi sama, talut sisi selatan juga ambrol. Di Kapanewon Ngaglik, tepatnya di Bonjotan, Candirejo, Sardonoharjo sebuah jembatan ambrol. Lalu di Argomulyo, Cangkringan, sebuah pohon sengon tumbang menimpa atap rumah warga hingga menimbulkan kerusakan. Terakhir, talut sekaligus pagar bangunan Koramil Ngemplak ambrol.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan menyampaikan, pagar bangunan Koramil Ngemplak yang ambrol memiliki panjang lima meter.
Kemudian lebar dan tingginya sekira 2 meter. Proses pembersihan material sudah dilakukan. Nantinya, talud tersebut akan dibangun ulang dan BPBD Sleman berencana memberikan bantuan material.
"Ya, bantuan material perbaikan fasum (fasilitas umum)," kata dia.
Kendati demikian, Makwan mengaku, belum mengetahui taksiran nilai kerugian dari ambrolnya bangunan talud pagar Koramil Ngemplak tersebut. Sebab, hingga saat ini masih dalam proses penilaian.
"Belum (tau nilai kerugian), baru diassesment DPUPKP," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPKP Sleman, Taupiq Wahyudi berujar, belum ada asesmen nilai kerusakan akibat hujan deras tersebut. Hari ini, pihaknya mengaku segera meninjau beberapa fasilitas umum yang rusak bersama BPBD kabupaten Sleman.
"Hari ini kami tinjau bersama BPBD," kata dia. (rif)