G30 S PKI
Profil Ade Irma Suryani, Putri Jenderal AH Nasution yang Tertembak Dalam Peristiwa G30S
Ade Irma Suryani merupakan putri Jenderal AH Nasution, yang turut menjadi korban dalam Gerakan 30 September 1965 oleh PKI (G-30S/PKI)
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Rina Eviana
Di sebuah pondok yang terpisah, dua ajudan Nasution sedang tidur, yaitu Pierre Tendean dan Hamdan Mansjur.
Sebelum alarm sempat menyala, pasukan Cakrabirawa melompat pagar dan menguasai penjaga yang mengantuk di pos dan ruang jaga.
Kemudian beberapa tentara masuk ke dalam rumah.
Dikutip dari Kompas.com, saat peristiwa terjadi, Ade Irma Suryani sedang tidur bersama AH Nasution dan ibunya Johana Sunarti Nasution.
Pada pukul 03.30 WIB, AH Nasution dan istrinya terbangun gara-gara nyamuk.
Namun, tiba-tiba terdengar kendaraan datang dan bunyi tembakan serta pintu rumah dibuka paksa.
Diberitakan Kompas.com (30/09/2019), Johana Sunarti Nasution sempat mengecek apa yang terjadi.
Namun, tak lama Johana kembali ke kamar dan mengunci pintu.
Johana berbisik kepada AH Nasution, "...ada Tjakrabirawa, kamu jangan keluar."
Ade Irma Suryani kemudian terbangun dan memeluk kaki ibunya.
Karena tidak percaya apa yang terjadi, AH Nasution membuka pintu untuk memastikan meski sempat ditahan istrinya.
Saat berada di depan pintu, pada jarak setengah meter tampak seorang prajurit dan langsung melepaskan tembakan.
Adik Nasution, Mardiah merusaha menyelamatkan Ade Irma Suryana dengan menggendong ke kamar lain saat mendengar ada kegaduhan.
Karena panik, Mardiah salah membuka pintu dan kemudian diberondong tembakan pasukan Cakrabirawa.
Naas, peluru yang ditembak mengenai punggung Ade Irma Suryani.