Drama Korea
Penjelasan Ending Drama Korea Big Mouth, Netizen: Bikin Nyesek Banget Sih!
Drama Korea Big Mouth yang tayang di Disney+ Hotstar akhirnya telah memasuki episode final pada 17 September 2022 lalu.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM - Drama Korea Big Mouth yang tayang di Disney+ Hotstar akhirnya telah memasuki episode final pada 17 September 2022 lalu.
Apakah di episode terakhir, segala misteri yang muncul sejak episode perdana bakal terjawab?
Netizen pun banyak yang tidak terima kalau ending drama ini cukup menyesakkan.
Mereka tidak merasa puas karena merasa banyak hal harus dijelaskan.
Tribunjogja.com akan mengulas penjelasan ending drama Korea Big Mouth, bagi kamu yang mungkin belum menonton tapi penasaran.
Berikut rangkumannya:
1. Choi Doha jadi Walikota Gucheon

Choi Doha resmi terpilih menjadi Walikota Gucheon dengan selisih suara yang tipis dengan Park Changho.
Dia menarik perhatian masyarakat dengan menyudutkan Park Changho dan mengorek keburukan Changho.
Bahkan, di debat live dia meminta Park Changho mundur kalau ada bukti bahwa Changho menerima uang hasil penipuan kripto.
Gong Jihoon juga menjelaskan kalau Choi Doha adalah orang yang licik dan akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.
2. Ko Miho meninggal dunia

Dalam debat live di stasiun televisi, istri Park Changho tetiba masuk menjadi panel warga.
Dia mengaku bahwa dia terkena kanker limfoma stadium empat akut gara-gara terpapar radiasi saat menolong seorang tahanan bernama Tak Kwangyeon di area pembuangan limbah NF9.
Di situ, Changho juga baru tahu istrinya adalah korban radiasi.
Sementara, area pembuangan limbah NF9 itu berkaitan dengan NK Chemical, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Choi Doha.
NF9 sendiri menjadi bahan baku di banyak produk-produk milik NR Froum.
Choi Doha pun sempat diperiksa sebagai terdakwa, namun kekurangan bukti dan dia pun dibebaskan.
Ko Miho pun meninggal dunia lantaran penyakitnya itu.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, dia sempat meminta Park Changho untuk menjadi Big Mouse yang baik dan menampar orang-orang jahat di atas.
Baca juga: 4 DRAMA KOREA Tentang Geng seperti Big Mouth, Bikin Kamu Ngeri, Berpikir Keras Sekaligus Terkejut
3. Hyun Juhee dibekap

Choi Doha ternyata juga tidak cinta-cinta banget sama istrinya, Hyun Juhee.
Di menit-menit terakhir, Hyun Juhee berbalik mendukung Park Changho karena banyaknya kebohongan yang dilakukan suaminya.
Mulai dari pemalsuan identitas, hingga kejahatan yang terus ditutupi.
Ketika Hyun Juhee sudah mulai mendukung Park Changho dan ketahuan Choi Doha, dia justru disekap di sebuah kamar rumah sakit jiwa.
Choi Doha tidak mau kalau istrinya ikut-ikutan tidak membela dia.
4. Pembunuh psikopat itu adalah anak Pemimpin Kang

Ingat orang yang ditahan bernama Tak Kwangyeon yang disebut-sebut sebagai pembunuh psikopat dan menerima hukuman mati?
Ternyata, dia adalah orang tidak bersalah. Psikopat sebenarnya adalah anak pemimpin Kang yang sekarang tinggal di Texas, Amerika Serikat.
Kwangyeon hanya menggantikan anak Pemimpin Kang agar ibunya bisa dioperasi kanker. Dia diiming-imingi kemudahan operasi.
Nyatanya, ibu Kwangyeon malah meninggal dan kedua kakak adiknya diberi kehidupan di apartemen cukup mewah.
Kwangyeon juga meninggal. Meninggalnya Kwangyeon itu menjadi pemicu kakak dan adiknya untuk berdemo agar Choi Doha diadili karena berkaitan dengan limbah NF9.
5. Warisan Pemimpin Kang semua jatuh ke Hyun Juhee dan Choi Doha

Seperti tidak tersentuh, segala warisan milik Pemimpin Kang tidak jatuh kepada NR Forum, melainkan Hyun Juhee dan Choi Doha saja.
Apalagi, Choi Doha menghasut para anggota NR Forum lain untuk mendukungnya jadi walikota, kecuali Gong Jihoon.
Gong Jihoon tidak ingin mendapatkan apapun, dia hanya ingin uangnya kembali, termasuk uang 100 miliar Won yang hilang.
6. Uang 100 miliar Won ditemukan oleh komplotan Big Mouse

Adapun uang 100 miliar Won milik NR Forum yang sempat hilang akhirnya ditemukan oleh komplotan Big Mouse.
Namun, alih-alih dikembalikan, uang itu justru dibagikan ke panti asuhan di seluruh Korea Selatan dengan jumlah yang cukup banyak.
Park Changho dkk juga menemukan makalah asli Prof Sae yang ternyata memang berkaitan dengan limbah NF9 dan pasien kanker di RS Gucheon.
Baca juga: SINOPSIS Drama Korea Three Siblings Bravely, Kisah Romantis Klasik antara Si Kaya dan Si Miskin
7. Hyun Juhee jadi saksi pemberat Choi Doha

Setelah disekap, Juhee pun berani menjadi saksi pemberat Choi Doha.
Dia menyebut semua yang dimiliki Choi Doha dan kaitannya dengan NK Chemical yang membuat banyak penduduk Gucheon memiliki penyakit kanker.
Sebelumnya, Juhee juga sempat dikonfrontasi oleh Changho agar tidak perlu meminta maaf karena dia tidak bakal dimaafkan.
Juhee kemudian membantu Changho untuk menyeret Choi Doha ke pengadilan dengan memberikan ponsel sekali pakai milik Choi Doha.
Sayang, ada saja komplotan Choi Doha yang berpihak padanya sehingga ia tidak jadi dihukum.
8. Choi Doha dihabisi Park Changho

Changho tahu, Choi Doha adalah orang yang tidak tersentuh. Segala kekayaan dan jabatan sudah dia miliki.
Maka, setelah kematian sang istri, Changho segera menghabisi Choi Doha dengan mengganti air yang biasa dia buat menyelam dengan air limbah NF9.
Otomatis, badan Choi Doha langsung bereaksi dan muntah darah.
Tidak diketahui apakah dia mati atau bagaimana, hanya Changho memang sudah menghabisi Doha dengan caranya sendiri.
Bagaimana Tribunners, apakah kamu merasa puas dengan ending Big Mouth?
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )