Sebelum Hilang di Bukit Krapyak, Dimas Berada di Petilasan Brawijaya, Berjalan Sambil Tenteng Sandal
Keberadaan mahasiswa asal Pasuruhan tersebut diketahui oleh sejumlah pendaki lainnya yang kebetulan berada di sekitar Petilasan Brawijaya.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, MOJOKERTO - Sebelum dinyatakan hilang di Bukit Krapyak, Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Minggu (11/9/2022) lalu, Raffi Dimas Baddar (20) sempat berada di kawasan Petilasan Brawijaya.
Keberadaan mahasiswa asal Pasuruhan tersebut diketahui oleh sejumlah pendaki lainnya yang kebetulan berada di sekitar Petilasan Brawijaya.
Saat itu Dimas berada di Petilasan Brawijaya sendirian.
Keberadaanya sempat terekam video oleh pendaki lainnya.
Saat itu Dimas mengenakan jaket dan celana training warna gelap dengan menenteng sandal berjalan menelusuri jalan setapak.
Dia sempat menyapa pendaki lain "Nuwun sewu mas (Permisi mas).
Pendaki lain sempat menawari untuk mampir, Monggo mas (Silahkan) bersamaan dengan suara orang yang bertanya, Kiambek an mas (Sendirian Mas) ia pun menjawab Inggih Kiambak an (Iya sendirian).
Sejak saat itu pula Dimas tidak lagi diketahui keberadaanya.
Dimas dinyatakan hilang setelah berkemah di Bukit Krapyak.
Usaha mencari keberadaan Dimas sudah dilakukan sejak dinyatakan hilang pada Minggu (11//9/2022) lalu hingga Jumat (16/9/2022) kemarin.
Tim SAR gabungan dibagi menjadi sejumlah tim untuk menelusuri keberadaan Dimas.
Tim Sar gabungan Basarnas telah berupaya maksimal hingga memperluas radius pencarian ke dalam hutan dari lokasi korban hilang di Camping Ground petak 24-C menuju Putuk Puyang.
Asper Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pacet dan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan, Margono mengatakan segala cara telah dilakukan untuk mencari keberadaan Dimas yang hilang misterius di Bukit Krapyak. Namun dihari keenam pencarian Dimas belum ditemukan
"Korban belum ketemu pencarian dihentikan pukul 15.00 WIB dilanjutkan besok," ujarnya seperti yang dikutip dari Tribunjatim.com.
Menurut dia, sebagian Tim Sar gabungan Basarnas dibagi menjadi lima Sru (Search and Rescue Unit) dengan 85 personel dari 39 potensi relawan yang ikut dalam pencarian telah kembali ke posko Grenjengan.
Sedangkan, ia bersama dua tim hingga malam ini masih bertahan di Putuk Puyang.
"Dua tim gabungan pencari orang hilang kurang lebih 13 orang yang terbagi dua regu saat ini Ngecamp di Putuk Puyang, efisiensi energi untuk melanjutkan kegiatan besok, iya masih di Putuk Puyang gabung dengan teman-teman," jelasnya.
Petunjuk terakhir keberadaan korban diketahui berada di Petilasan Brawijaya. Informasi ini diperolehnya dari rekaman video 1,15 menit dari pendaki yang secara tidak sengaja merekam korban, pada Minggu (11/9/2022) sekitar pukul 06.00 WIB.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Asal Pasuruhan Hilang Saat Camping di Bukit Krapyak Mojokerto
Dari rekaman video tersebut Dimas ini mengenakan jaket dan celana training warna gelap dengan menenteng sandal berjalan menelusuri jalan setapak.
Dia sempat menyapa pendaki lain "Nuwun sewu mas (Permisi mas). Pendaki lain sempat menawari untuk mampir, Monggo mas (Silahkan) bersamaan dengan suara orang yang bertanya, Kiambek an mas (Sendirian Mas) ia pun menjawab Inggih Kiambak an (Iya sendirian).
Tim Sar juga sudah memastikan bahwa pria yang terkenal dalam video itu adalah Dimas.
"Saya dapat video itu dari anggota informasinya ada yang melihat korban berjalan di kawasan Petilasan Brawijaya pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB, iya betul dari keluarga juga sudah memastikan termasuk teman korban saat Ngecam bersama," ucap Margono.
Mendapati informasi video yang berisi keberadaan terakhir korban, Tim Sar gabungan bergegas melakukan pencarian di lokasi terakhir korban terlihat di sekitar Petilasan Brawijaya.
"Pencarian hari keenam difokuskan dengan titik kumpul di Putuk Puyang namun belum ditemukan," bebernya.
Masih kata Margono, kondisi geografis di sekitar Putuk Puyang memiliki hutan yang cukup lebat. Rute pencarian dari Petilasan Brawijaya menelusuri jalan setapak di sisi kanan menuju Putuk Puyang.
Dari Putuk Puyang menuju Pusung Bokor yang terletak di sisi kiri sedangkan jika lurus menelusuri jalan setapak adalah Pusung Malang hingga berakhir di lereng Gunung Welirang masuk kawasan Tahura (Taman Hutan Raya Raden Suryo).
"Sebenarnya kita sudah mencari sejak korban dinyatakan hilang di Bukit Krapyak dengan mencari ke Putuk Puyang malam hari bersama keluarganya bahkan Tim Sar mencari hingga Pusung Malang hasilnya nihil," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Raffi Dimas Baddar (20) mahasiswa semester 3 Fakultas teknik mesin Universitas Wijaya Putra, Benowo Surabaya dinyatakan hilang di Bukit Krapyak, pada Minggu (11/9/2022) sekitar pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya, pencarian korban difokuskan di delapan titik yakni lokasi kemah di petak 24 tepatnya di samping kanan Makam Sunan Pangkat Bukit Krapyak menuju Sengon Doyong, Watu Klanceng, Watu Bis, Kedung Modang, Gua Cina, Sumber Luwak, Posung Truno dan Putuk Puyang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Dimas sempat terekam kamera pendaki lain saat berada di jalan setapak Petilasan Brawijaya mengarah ke Putuk Puyang, pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat itu korban mengenakan jaket hitam dengan kerah putih, celana olahraga berwarna gelap, tas slempang
serta membawa Handphone. Sedangkan, peralatan dan tas korban berada di dalam denda. (*)