Hacker Bjorka Sulit Ditangkap, Ini Saran Pengamat Keamanan Cyber untuk RI

Pratama menegaskan perlunya kerjasama dengan negara lain untuk menangkap hacker Bjorka yang mengancam keamanan data di negara RI.

Editor: Joko Widiyarso
VICTOR HABBICK VISIONS / SCIENCE P / VHB / Science Photo Library via AFP
ILUSTRASI: Hacker atau Peretas 

"Data yang baru saya bagikan sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat untuk melihat dengan siapa Presiden berinteraksi pada waktu tertentu," tulisnya

Bukan Data Rahasia

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan belum ada situasi yang berbahaya terkait adanya kebocoran data oleh hacker Bjorka.

Dirinya menyebut sudah mendapat laporan terkait dengan adanya peretasan data negara dari Badan Siber Sandi Negara (BSSN).

"Saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari analisis deputi VII saya," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

Namun, data negara yang bocor itu sejauh ini tidak ada dokumen yang bersifat rahasia dan sudah diketahui khalayak umum.

"Jadi belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul kan, itu yang sudah ada di koran tiap hari. Wah ini yang jadi presiden, ini nih begini, begini. Kan cuma itu aja, ndak ada rahasia negara kalau yang saya baca, dari yang beredar itu," ucap Mahfud.

"Sehingga itu bisa saja kebetulan sama dan kebetulan bukan rahasia juga barangkali cuma dokumen biasa, dan terbuka gitu, tetapi itu memang terjadi," sambungnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved