PSIM Yogyakarta
Manajemen PSIM Yogyakarta Akan Putuskan Nasib Imran Nahumarury dalam 1 atau 2 Hari ke Depan
Manajemen PSIM Yogyakarta akan putuskan nasib kepala pelatihnya, Imran Nahumarury dalam waktu dekat ini. Keputusan ini bakal dikeluarkan
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Manajemen PSIM Yogyakarta akan putuskan nasib kepala pelatihnya, Imran Nahumarury dalam waktu dekat ini.
Keputusan ini bakal dikeluarkan seiring desakan suporter yang meminta pelatih asal Tulehu itu mundur dari kursi kepelatihan.
Pasalnya dari tiga laga yang sudah dilakoni Laskar Mataram di kompetisi Liga 2 2022, tiga kali pula ditahan imbang.
Baca juga: Pencairan BLT BBM di Gilangharjo Bantul Tertunda, Diduga Dimanfaatkan untuk Kampanye Terselubung
Terbaru Aditya Putra Dewa dkk harus rela berbagi poin dengan PSCS Cilacap setelah hasil imbang 1-1, Minggu (11/9/2022) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Hasil itu sontak menjadi bahan kritik suporter karena gagal meraih kemenangan di depan mata, sekaligus memperagakan permainan buruk saat babak kedua.
CEO PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo menegaskan bahwa dalam satu atau dua hari ini manajemen akan segera mengeluarkan keputusan resmi terkait nasib Imran di PSIM.
“Satu atau dua hari ini akan ada statemen ofisial apakah coach Imran akan bertahan atau tidak, kalaupun tetap bertahan, pasti akan ada banyak catatannya. Kami mengerti tuntutan suporter, kami pahami dan kami mengerti,” katanya saat berbincang lewat sambungan telepon, Senin (12/9/2022).
Atas hal ini pihaknya masih melakukan diskusi dengan semua stakeholder PSIM terkait keputusan akhir posisi Imran Nahumarury di tim.
“Saat ini kami terus bahas secara internal, baik dengan investor, stakeholder sepakbola Yogya dan pelatihnya juga,” kata Bima, Senin (12/9/2022).
Diskusi ini menurutnya sangat penting agar apapun keputusan yang akan dikeluarkan, akan menjadi keputusan terbaik dan bukan keputusan yang serampangan, atau diambil di saat yang tidak tepat.
“Kami tidak ingin panik dan membuat keputusan yang salah. Untuk itu, kami akan matangkan dulu keputusan ini. tapi yang pasti, keputusan ini didasari pada performance tim PSIM,” tegasnya.
Saat ini, Bima mengakui penampilan tim berlogo Tugu Pal Putih itu memang belum sesuai yang diinginkan semua pihak termasuk manajemen.
“Untuk hasil, memang kita belum dapat (karena belum mencatat kemenangan), itu juga yang menjadi konsen kami. Tapi timing-nya (mengganti pelatih) harus kita pikirkan juga. Jangan sampai kita blunder yang membuat tim justru semakin terpuruk,” ungkapnya.
Bima beralasan, keputusan soal Imran tidak diambil lebih cepat ataupun lebih lama lantaran masih berdiskusi terkait siapa sosok yang akan mengganti Imran jika nantinya benar-benar harus angkat koper dari Laskar Mataram.
Terlebih saat ini situasinya kompetisi nasional sudah berjalan, tidak banyak pilihan pelatih yang tersedia. Jelas saja PSIM tak mau jika kualifikasi pelatih pengganti justru di bawah ekspektasi.
“Kami melihatnya pasti dengan segala pertimbangan, apakah masih lanjut atau tidak akan ada pertimbangan dari berbagai sisi. Walaupun kita keluarkan, siapa gantinya? Apalagi kedepan kita harus masih harus menghadapi beberapa pertandingan yang cukup krusial. Walaupun diganti, kualifikasinya juga harus lebih baik, jangan di bawahnya,” tukasnya