Kata Fadli Zon Soal Kandidat Terbaik Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika Perkasa
Fadli Zon mengatakan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono merupakan salah satu kandidat terbaik Panglima TNI
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Siapa kandidat terbaik yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa di kursi Panglima TNI? Fadli Zon mengatakan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono merupakan salah satu kandidat terbaik.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra itu menyebut KSAL Laksamana TNI Yudo Margono layak mengisi kursi Panglima TNI menggantikan Andika Perkasa.

Meski menyatakan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono sebagai kandidat terbaik, Fadli Zon menegaskan bahwa keputusan merupakan hak prerogatif presiden.
Ia mengaku tidak ingin ikut campur terlalu jauh untuk menentukan siapa kandidat yang cocok menduduki jabatan Panglima TNI.
"Saya kira dari Angkatan Laut juga baik, karena biar ada semacam pergiliran. Karena kemarin juga (Yugo Margono) kan menjadi kandidat yang kuat. Tetapi, kemudian dipilih Pak Andika dan itu juga satu pilihan yang tepat," kata Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Tribun Jogja mengutip laporan kompas.com, Fadli Zon menyebut penunjukan Yudo Margono sebagai Panglima TNI merupakan pergiliran. Diketahui, sebelum diangkat menjadi Panglima, Andika Perkasa adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Andika Perkasa diketahui bakal pensiun sebagai Panglima TNI pada Desember 2022.
Fadli Zon mengatakan bukan hal yang salah jika KSAL Yudo Margono akan diangkat menjadi panglima TNI selanjutnya.
Ia menilai pemilihan Yudo Margono bisa memperkuat matra laut dan armada laut RI dari ancaman pihak luar.
"Kalau sekarang kemudian dari AL, saya kira juga bukan hal yang salah gitu. Terutama, tadi dilihat ke depan juga memperkuat armada laut dan sebagainya, ancaman di Laut China Selatan, dan sebagainya," ujarnya.
Kendati demikian, Fadli Zon mengaku tidak ingin ikut campur terlalu jauh untuk menentukan siapa kandidat yang cocok menduduki jabatan Panglima TNI.
Sebab, itu adalah hak prerogatif presiden.
"Menurut saya, bisa saja terserah presiden yang punya hak prerogatif yang bisa menentukan itu. Yang jelas secara perturan perundang-undangan adalah mereka yang pernah menjadi kepala staf," kata Fadli Zon.
Namun, ia menyarankan agar Panglima TNI ke depan adalah orang yang harus bisa mengkonsolidasikan TNI secara keseluruhan.
Selain itu, Panglima TNI harus mempunyai visi yang sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), terutama soal alusista yang masih sangat terbatas.