Ratu Elizabeth II Meninggal
Jawaban Kenapa Raja Charles Punya Angka III, Siapakah Charles Nomor I dan II?
Akan tetapi, ayah dari Pangeran William dan Harry itu memilih mempertahankan kontinuitas dan memperkuat nama Charles, sehingga menjadi Raja Charles II
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pangeran Charles sudah resmi menjadi Raja Charles III setelah ibunda, Ratu Elizabeth II mangkat, Kamis (8/9/2022).
Alhasil, gelarnya sebagai Pangeran Wales sudah disematkan ke Pangeran William.
Begitupula gelar Putri Wales, yang sebelumnya milik Camilla Parker Bowles, istri Charles, juga sudah diturunkan untuk Kate, istri William.
Raja Charles III menggunakan nama baptisnya, sama seperti mendiang ibunya saat dinobatkan menjadi penguasa Kerajaan Inggris.
Charles bisa saja memilih salah satu dari empat namanya, yaitu Charles Philip Arthur George.
Jika memilih nama George misalnya, dia akan menjadi Raja George VII.
Sempat ada spekulasi Charles menyukai nama George VII karena alasan sejarah dan pengabdian kepada nenek dan kakeknya, yaitu Ibu Ratu serta George VI.
Apalagi nama Raja George memiliki sejarah panjang.

Setelah House of Hanover berkuasa pada 1714, para Raja George, dari George I hingga George IV, memerintah selama 116 tahun.
Akan tetapi, ayah dari Pangeran William dan Harry itu memilih mempertahankan kontinuitas dan memperkuat nama Charles, sehingga menjadi Raja Charles III.
Charles juga mengikuti jejak ibunya saat naik takhta dengan tetap menggunakan nama baptis.
Ketika Putri Elizabeth naik takhta menjadi Ratu Elizabeth II setelah kematian ayahnya, dia ditanya nama apa yang ingin digunakan sebagai ratu.
Jawabannya adalah, "Nama saya, tentu saja. Apa lagi?"
Namun, nama Charles, berasal dari kata Jerman Kuno yaitu Karl yang berarti manusia bebas, secara historis dianggap membawa sial oleh beberapa anggota kerajaan.
Bahkan, kisah hidup dua Charles sebelumnya begitu berdarah-darah, tidak ada hal baik yang bisa ditiru.
Charles I adalah satu-satunya raja Inggris yang diadili secara terbuka dan dieksekusi karena pengkhianatan.
Ia berkuasa pada 27 Maret 1625 sampai eksekusinya pada 30 Januari 1649.
Kemudian, Charles II, dikenal sebagai Merry Monarch, menghabiskan bertahun-tahun di pengasingan, memiliki 13 anak tidak sah, dan banyak gundik termasuk Nell Gwyn.

Pemerintahannya juga diwarnai wabah dan Kebakaran Besar London.
Raja Charles II berkuasa pada 1660 hingga meninggal tanggal 6 Februari 1685.
Dia sendiri merupakan putra sulung Raja Charles I, diangkat menjadi raja ketika berusia 8 tahun.
Hal ini yang membuatnya diangkat menjadi raja dan mulai menyebut dirinya sebagai Raja Charles II, tetapi Parlemen masih mengendalikan Inggris saat itu dan tidak akan membiarkannya mengambil takhta.
Charles menjadi populer dan disebut sebagai ‘The Merry Monarch’ karena mengubah banyak hukum dan memungkinkan orang-orang untuk menikmati kebebasan atas dirinya sendiri.
Meski dua pendahulunya memiliki kisah hidup yang kuran baik, Raja Charles III tetap menggunakan nama itu.
Raja Charles III juga sudah menyampaikan pidato pertamanya di Istana Buckingham, London, Inggris, setelah menggantikan sang ibu, Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada Kamis (9/9/2022) waktu setempat.
Dalam pidato perdananya sebagai orang nomor satu di Inggris, Charles memastikan akan selalu berusaha melayani warga sipil seperti yang sudah dilakukan sepanjang hidupnya sebelum menjadi seorang raja.
“Di mana pun Anda tinggal, di Inggris atau di wilayah seluruh dunia dan apa pun latar belakang dan keyakinan Anda, saya akan berusaha melayani Anda dengan kesetiaan, rasa hormat, dan cinta,” kata Charles, dikutip Reuters, Sabtu (10/9/2022).

“Seperti yang dilakukan Ratu sendiri dengan pengabdian tak tergoyahkan, saya juga sekarang dengan sungguh-sungguh berjanji pada diri saya sendiri, sepanjang sisa waktu yang Tuhan berikan kepada saya, untuk menegakkan prinsip konstitusional di jantung bangsa ini,” jelasnya.
Ini merupakan pertama kalinya Charles berkesempatan berbicara langsung dengan warga Inggris, Persemakmuran, bahkan dunia dalam kapasitasnya sebagai Raja.
Dalam kesempatan tersebut, Charles juga menyampaikan pesan manis untuk mendiang sang ibu.
“Dan untuk my darling Mama [Mama tersayang], ketika dirimu memulai perjalanan besar terakhir untuk bersama-sama dengan mendiang Papa tersayang, saya hanya ingin mengatakan terima kasih. Terima kasih atas cinta dan pengabdianmu kepada keluarga kita dan keluarga bangsa yang kamu layani dengan rajin selama ini,” kata Charles.
“May flights of Angels sing thee to thy rest,” kata dia mengakhiri pidato perdananya.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )