Ratu Elizabeth II Meninggal

Terjemahan Teks Lengkap Pidato Pertama Raja Charles III Setelah Naik Tahta Jadi Raja Inggris

Teks Lengkap Pidato Pertama Raja Charles III pada 10 September 2022 Setelah Naik Tahta Menjadi Raja Inggris (BAHASA INGGRIS)

Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Rina Eviana
DOK. YouTube Channel 4
Terjemahan Teks Lengkap Pidato Pertama Raja Charles III Setelah Naik Tahta Jadi Raja Inggris 

TRIBUNJOGJA.COM - Raja Charles III, menyampaikan pidato pertamanya di hadapan publik usai naik tahta menjadi Raja Inggris menggantikan sang ibunda, Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.

Dalam pidato pertamanya sebagai Raja Inggris, Raja Charles III memberikan penghormatan dan penghargaan kepada Ratu Elizabeth II yang telah memimpin Britania Raya selama 70 tahun hingga tutup usia.

Dilansir Tribunjogja.com dari video pidato pertama Raja Charles III yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi stasiun televisi nasional Inggris Channel 4 pada Sabtu (10/9/200) berikut teks lengkap pidato pertama Raja Charles III setelah naik tahta menjadi Raja Inggris, beserta terjemahan Bahasa Indonesia.

Teks Lengkap Pidato Pertama Raja Charles III pada 10 September 2022 Setelah Naik Tahta Menjadi Raja Inggris (BAHASA INGGRIS)

I speak to you today with feelings of profound sorrow. Throughout her life, Her Majesty The Queen, my beloved mother, was an inspiration, an example to me and to all my family.

And we owe her the most heartfelt debt any family could owe to their mother, for her love, affection, guidance, understanding and example.

Queen Elizabeth was a life well lived, a promise with destiny kept and she is mourned most deeply in her passing. 

That promise of lifelong service, I renew to you all today, alongside the personal grief that all my family are feeling.

We also share with so many of you in the United Kingdom, in all the countries where The Queen was head of state in the commonwealth and across the world.

A deep sense of gratitude for the more than 70 years in which my mother as Queen served the people of so many nations. 

In 1947, on her 21st birthday, she pledged in a broadcast from cape town to the commonwealth, to devote her life, whether it be short or long to the service of her peoples.

That was more than a promise, it was a profound personal commitment, which defined her whole life. She made sacrifices for duty; her dedication and devotion of sovereign never wavered.

Through times of change and progress, through times of joy and celebration, and through times of sadness and loss in her life of service.

We saw that abiding love of tradition together with that fearless embrace of progress which makes us great as nations. The affection, admiration, and respect she inspired, became the hallmark of her reign.

And as every member of my family can testify, she combined these qualities with warmth, humor, and an unerring ability, always to see the best in people.

I pay tribute to my mother's memory, and I honor her life of service.

I know that her death brings great sadness to so many of you, and I share that sense of loss beyond measure with you all.

When the Queen came to the throne, Britain and the world was still coping with the privations and aftermath of the second world war and still living by the conventions of earlier times.

In the course of the last seventy years, we have seen our society become one of many cultures and many faiths.

The institutions of the state have changed in turn, but through all changes and challenges, our nation and the wider family of realms, of whose talents, traditions, and achievements, I am so inexpressively proud, have prospered and flourished.

Our values have remained and must remain constant.

The role and the duties of monarchy also remain, as does the sovereign's particular relationship and responsibility towards the church of England. The church in which my own faith is so deeply rooted.

In that faith and the values it inspires, I have been brought up to cherish a sense of duty to others, and to hold in the greatest respect the precious traditions, freedoms, and responsibilities of our unique history, and our system of parliamentary government.

As the Queen herself did with such unswerving devotion, I too now solemnly pledge myself, throughout the remaining time God grants me, to uphold the constitutional principles, at the heart of our nation.

And wherever you may live in the United Kingdom, or in the realms and territories across the world, and whatever may be your background or beliefs, I shall endeavor to serve you with loyalty, respect, and love.

As I have throughout my life, my life will of course change as I take up my new responsibilities.

It will no longer be possible for me to give so much of my time and energies to the charities and issues for which I care so deeply.

But, I know this important work will go on in the trusted hands of others. 

This is also a time of change for my family. 

I count on the loving help of my darling wife Camilla. In recognition of her own loyal public service since our marriage 17 years ago, she becomes my Queen Consort. 

I know she will bring to the demands of her new role, the steadfast devotion to duty on which I have come to rely so much.

As my heir, William, now assumes the Scottish titles, which have meant so much to me, he succeeds me as Duke of Cornwall and takes on the responsibilities for The Duchy of Cornwall, which I have undertaken for more than five decades.

Today, I am proud to create him Prince of Wales, Tywysog Cymru (Prince of Wales in Welsh), the country whose title I have been so greatly privileged to bear during so much of my life and duty.

With Catherine beside him, our new Prince and Princess of Wales, will, I know, continue to inspire and lead our national conversations, helping to bring the marginal to the center ground, where vital help can be given. 

I want also to express my love for Harry and Megan, as they continue to build their lives overseas. 

In a little over a week's time, we will come together as a nation, as a commonwealth, and indeed a global community, to lay my beloved mother to rest.

In our sorrow let us remember, and draw strength from the light of her example.

On behalf of all my family, I can only offer the most sincere and heartfelt thanks for your condolences and support. They mean more to me than I can ever possibly express.

And to my darling mama, as you begin your last great journey to join my dear late papa, I want simply to say this... thank you.

Thank you for your love and devotion to our family, and to the family of nations you have served so diligently all these years. May flights of angels sing Thee to Thy rest. "

Teks Lengkap Pidato Pertama Raja Charles III pada 10 September 2022 Setelah Naik Tahta Menjadi Raja Inggris (BAHASA INDONESIA)

" Saya berbicara kepada Anda hari ini dengan perasaan duka yang mendalam. 

Sepanjang hidupnya, Yang Mulia Ratu, ibunda saya tercinta (Ratu Elizabeth II), adalah inspirasi, teladan, bagi saya dan seluruh keluarga saya.

Dan kami berutang padanya, sebuah utang paling tulus yang bisa dimiliki keluarga mana pun kepada ibu mereka, untuk cinta, kasih sayang, bimbingan, pengertian, dan teladannya.

Ratu Elizabeth II menjalani kehidupannya dengan baik. Sebuah janji dengan takdir yang dia tepati. Duka paling dalam atas meninggalnya (Ratu Elizabeth II).

Janji pelayanan seumur hidup itu, saya perbarui kepada Anda semua hari ini, di samping kesedihan pribadi yang dirasakan seluruh keluarga saya.

Kami juga berbagi dengan banyak dari Anda di Inggris, di semua negara, di mana Ratu menjadi kepala negara di persemakmuran dan di seluruh dunia, rasa syukur yang mendalam selama lebih dari 70 tahun, di mana ibu saya, sebagai Ratu, melayani orang-orang dari begitu banyak negara.

Pada tahun 1947, pada hari ulang tahunnya yang ke-21, dia (Ratu Elizabeth II) berjanji dalam siaran dari Cape Town ke Negara Persemakmuran, untuk mengabdikan hidupnya, entah itu (dalam periode waktu) pendek atau panjang, untuk melayani rakyatnya.

Itu lebih dari sebuah janji, itu adalah komitmen pribadi yang mendalam, yang mendefinisikan seluruh hidupnya. 

Dia telah banyak berkorban untuk tugasnya (sebagai Ratu Inggris). Dedikasi dan pengabdiannya pada kedaulatan tidak pernah goyah.

Melalui masa-masa perubahan dan kemajuan, melalui saat-saat sukacita dan perayaan, dan melalui saat-saat kesedihan dan kehilangan dalam kehidupan pelayanannya.

Kami melihat kecintaan yang abadi dalam tradisi, bersama dengan pelukan kemajuan yang tak kenal takut, yang membuat kami menjadi bangsa yang hebat. 

Kasih sayang, kekaguman dan rasa hormat yang dia ilhami, menjadi ciri khas pemerintahannya.

Dan menurut kesaksian setiap anggota keluarga saya, dia (Ratu Elizabeth II) menggabungkan kualitas-kualitas ini dengan kehangatan, humor, dan kemampuan yang tak pernah salah, (dia) selalu melihat hal terbaik dari orang-orang.

Saya menghormati kenangan ibu saya, dan saya menghormati kehidupan pelayanannya.

Saya tahu bahwa kematiannya membawa kesedihan besar bagi banyak dari Anda, dan saya berbagi rasa kehilangan yang tak terkira dengan Anda semua.

Ketika Ratu naik takhta, Inggris dan dunia masih menghadapi kekurangan akibat Perang Dunia II, dan masih hidup dengan konvensi zaman sebelumnya.

Selama tujuh puluh tahun terakhir, kita telah melihat masyarakat kita menjadi salah satu dari banyak budaya dan kepercayaan.

Pada gilirannya, lembaga-lembaga negara telah berubah. 

Namun, melalui semua perubahan dan tantangan, bangsa kita dan keluarga besar negara pesemakmuran, yang bakat, tradisi, dan prestasinya, saya sangat banggakan, telah makmur dan berkembang. 

Nilai-nilai kita tetap, dan harus tetap konstan.

Peran dan tugas monarki juga tetap ada, seperti halnya hubungan dan tanggung jawab khusus penguasa terhadap Gereja Inggris. Gereja, di mana iman saya sendiri berakar begitu dalam.

Dalam keyakinan itu, dan nilai-nilai yang diilhaminya, saya dibesarkan untuk menghargai rasa kewajiban kepada orang lain, dengan sangat menghormati tradisi yang berharga, kebebasan, dan tanggung jawab dari sejarah kita yang unik, dan sistem pemerintahan parlementer kita.

Seperti yang dilakukan Ratu sendiri dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, saya juga sekarang, dengan sungguh-sungguh, berjanji pada diri saya sendiri, (bahwa) sepanjang waktu yang Tuhan berikan kepada saya, (saya akan) menegakkan prinsip-prinsip konstitusional di jantung bangsa kita.

Dan di mana pun Anda tinggal di Inggris, atau di negara pesemakmuran dan wilayah di seluruh dunia, dan apa pun latar belakang atau kepercayaan Anda, saya akan berusaha melayani Anda dengan kesetiaan, rasa hormat, dan cinta.

Seperti yang saya alami sepanjang hidup saya, hidup saya tentu saja akan berubah saat saya mengambil tanggung jawab baru saya.

Tidak mungkin lagi bagi saya untuk memberikan begitu banyak waktu dan energi saya untuk amal dan masalah yang sangat saya pedulikan.

Namun, saya tahu pekerjaan penting ini akan terus berlanjut di tangan orang lain yang dapat dipercaya.

Ini juga merupakan masa perubahan bagi keluarga saya.

Saya mengandalkan bantuan penuh kasih dari istri saya tercinta, Camilla. Sebagai pengakuan atas pelayanan publiknya yang setia sejak pernikahan kami 17 tahun yang lalu, dia menjadi Queen Consort (Ratu Permaisuri).

Saya tahu, dia (Ratu Permaisuri Camilla) akan memenuhi tuntutan peran barunya, pengabdian yang teguh pada tugas yang sangat saya andalkan.

Ketika pewaris saya, William, mengambil gelar Skotlandia, yang sangat berarti bagi saya, dia (William) telah berhasil menggantikan saya sebagai Duke of Cornwall dan mengambil tanggung jawab untuk Cornwall, yang (sebelumnya) telah saya lakukan selama lebih dari lima dekade.

Hari ini, saya dengan bangga mengangkatnya sebagai Prince of Wales, Tywysog Cymru (Pangeran Wales di Welsh), negara yang gelarnya sangat istimewa bagi saya selama hidup dan tugas saya.

Dengan Catherine di sampingnya, Pangeran dan Putri baru Wales, saya tahu, (mereka) akan terus menginspirasi dan memimpin perbincangan nasional kita, membantu membawa kaum marginal ke pusat, di mana bantuan vital dapat diberikan.

Saya juga ingin mengungkapkan rasa cinta saya untuk Harry dan Megan, di mana mereka terus membangun kehidupan mereka di luar negeri.

Dalam waktu kurang dari seminggu, kita akan berkumpul sebagai sebuah bangsa, sebagai persemakmuran, dan komunitas global, untuk membaringkan ibunda tercinta (Ratu Elizabeth II) untuk beristirahat.

Dalam kesedihan kita, marilah kita mengingat, dan menarik kekuatan dari terang teladannya.

Atas nama seluruh keluarga saya, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih yang paling tulus dan sepenuh hati, atas belasungkawa dan dukungan dari Anda.

Belasungkawa dan dukungan dari Anda, lebih berarti bagi saya daripada yang bisa saya ungkapkan.

Dan… untuk mamaku tersayang… selagi kau memulai perjalanan besar terakhirmu untuk bergabung dengan mendiang papaku tersayang, aku hanya ingin mengatakan ini... terima kasih.

Terima kasih, atas cinta dan pengabdianmu kepada keluarga kita, dan kepada keluarga bangsa-bangsa yang telah kau layani dengan tekun selama ini. Semoga malaikat-malaikat yang terbang menyanyikanmu untuk peristirahatanmu. " ***

(Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved