Perubahan Skema Ujian Masuk PTN Dirombak, Guru SMA di Kota Yogyakarta Tunggu Petunjuk Pusat

Para guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta memutuskan untuk menunggu keterangan resmi mengenai skema masuk ke Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) yang telah

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta memutuskan untuk menunggu keterangan resmi mengenai skema masuk ke Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) yang telah diubah.

Tidak dipungkiri, hal itu sempat memunculkan keresahan di kalangan siswa, mengingat skema ujian PTN dirombak cukup total.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 3 Yogyakarta Supriyana melalui pesan tertulis menyebut pasca pengumuman adanya perubahan skema masuk PTN oleh Mendikbud Nadiem Makarim pada Rabu (6/9/2022) muncul keresahan di kalangan siswa, khususnya kelas XII. 

Baca juga: Pemkab Sleman Akan Memberi Bansos Kepada Masyarakat yang Terdampak Kenaikan Harga BBM

“Para siswa tadi sempat resah dengan model penerimaan mahasiswa baru PTN yang disampaikan Mas Menteri. Bagi kami, yang terpenting sekarang adalah menenangkan mereka,” kata Supriyana atau dipanggil Nana pada Kamis (8/9/2022).

Pihak sekolah, kedepannya, masih menunggu kebijakan resmi dari perguruan tinggi maupun Lembaga Pelaksana Masuk Perguruan Tinggi (LPMPT). 

Jika nantinya sudah ada keputusan resmi, pihak sekolah akan mensosialisasikan segera.

“Kami akan mengundang panitia ujian masuk PTN untuk sosialisasi hal tersebut. Ini kan baru kebijakan Menteri, sedang perguruan tinggi masih harus menerjemahkan kebijakan tersebut. Jadi teknis di lapangan seperti apa, kami menunggu,” lanjut Nana. 

Salah satu wali murid SMA Negeri 1 Yogyakarta Astuti Andriyani, menyatakan keputusan mengubah skema tes masuk PTN menjadi kabar gembira.

Dia menyambut baik perubahan yang cukup fundamental itu.

“Perubahan tes itu berfokus pada penalaran dan pemecahan masalah dari anak didik. Serta tidak adanya tes mata pelajaran tertentu yang didukung hapalan saya kira sesuai dengan harapan yang selama ini saya idamkan,” katanya. 

Astuti mengaku, anaknya yang sudah duduk di kelas XII saat sangat disibukkan untuk mengejar berbagai materi yang nantinya diprediksi akan menjadi kunci lolos ujian masuk PTN

Selain di sekolah waktu habis karena mendapatkan materi dari lima belas mata pelajaran, anaknya memutuskan ikut bimbingan belajar di luar sekolah yang fokus membahas berbagai persoalan yang diperkirakan akan keluar di Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK).

“Tranformasi yang diputuskan oleh Mas Nadiem luar biasa karena mampu beban anak saya belajar. Kegalauan anak saya, yang sebelumnya tidak yakin lulus UTBK sehingga mengambil bimbingan belajar luar sekolah sedikit berkurang,” lanjutnya. 

Baca juga: Ada 25 Nama Warga DI Yogyakarta yang Dicatut Sebagai Anggota Parpol, Ini Penjelasan Bawaslu

Dengan tersedianya banya waktu untuk mendalami mata pelajaran, Astuti meyakini konsep belajar kedepan yang ditempuh anaknya tidak lagi fokus pada hapalan dan berkutat pada rumus semata. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved