Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 6 September 2022: Tak Ada Lava Pijar, Terpantau 10 Kali Gempa Guguran

Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran lava pijar pagi ini, Selasa (06/09/2022). Namun BPPTKG mencatat jumlah gempa guguran 10 kali, amplitudo : 3-1

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran lava pijar pagi ini, Selasa (06/09/2022). 

Namun BPPTKG mencatat jumlah gempa guguran 10 kali, amplitudo : 3-14 mm, durasi : 34.8-119.8 detik.

Selain itu, hembusan sebanyak 3, amplitudo : 3-4 mm, durasi : 13.1-19.1 detik. 

Baca juga: 7 Daftar Makanan yang Efektif Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes

Hybrid/Fase Banyak terjadi 10 kali, amplitudo : 3-4 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, durasi : 6.2-9.7 detik.

Sedangkan vulkanik dangkal terjadi 2 kali, amplitudo : 34 mm, durasi : 11-12.2 detik.

Sementara Vulkanik Dalam sebanyak 25, Amplitudo : 3-8 mm, S-P : 0.2-0.6 detik, Durasi : 6.2-9.4 detik.

Dilihat dari meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 64-91.7 persen, dan tekanan udara 836.6-918 mmHg. 

Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah. 

Status Gunung Merapi saat ini masih Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca juga: Gejala, Penyebab Batu Ginjal dan Cara-cara Alami Membersihkannya

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.(maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved