Berita Sleman Hari Ini
Dinkes Sleman Jelaskan Soal Gejala Cacar Monyet, Minta Warga Bergejala Segera Periksa ke Dokter
Kasus penularan monkeypox atau penyakit cacar monyet, hingga saat ini belum ditemukan di wilayah Sleman. Walau demikian, Dinas Kesehatan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus penularan monkeypox atau penyakit cacar monyet, hingga saat ini belum ditemukan di wilayah Sleman.
Walau demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kabupaten Sleman telah mewaspadai masuknya penyakit akibat virus monkeypox yang merupakan anggota genus Orthoxvirus dalam keluarga Poxviridae tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Sleman dr. Khamidah Yuliati mengungkapkan, pihaknya melalui seksi promosi kesehatan (promkes) telah menyebarkan pamflet edukasi kepada masyarakat melalui media sosial maupun Puskemas.
Baca juga: Pelajar SMPN 1 Imogiri Bantul Belajar Memilah dan Mengolah Sampah di KSM Pilah Berkah
Menurut dia, meskipun belum ditemukan kasus di Sleman namun kewaspadaan dini perlu dilakukan.
"Jika ada gejala-gejala yang muncul, segeralah untuk periksa ke dokter ataupun faskes," kata Yuli, Jumat (26/8/2022).
Menurut Yuli, monkeypox telah ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKMMD) sejak tanggal 23 Juli 2022.
Gejala yang biasanya muncul bagi penderita cacar monyet ini di antaranya, ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan atau alat kelamin.
Kemudian, demam-sakit kepala. Pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak ataupun selangkangan. Nyeri otot dan punggung terasa lesu - lemas.
Gejala tersebut berlangsung selama 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri.
Tetapi, pada beberapa individu, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian, terutama pada kelompok rentan.
Seperti bayi, anak-anak, gangguan sistem kekebalan, ibu hamil dan menyusui.
Untuk itu, masyarakat perlu waspada dini dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap prokes, bermasker dan jaga jarak. Karena penularan lebih cepat melalui kontak langsung. Sering-sering lah cuci tangan dengan sabun pada air mengalir," kata Yuli.
Baca juga: Dinkop UKM DIY Bersama Kwarda DIY Fasilitasi UMKM di Festival Pramuka X Gebyar Hari UKM
Ia mengimbau, apabila ada warga yang terkena monkeypox tidak di-stigma buruk.
Sebab, semua orang biasa terjangkit dan menularkan penyakit ini. Cara penularannya melalui kontak langsung dari kulit ke kulit ataupun terkena percikan ludah.