Berita Kota Yogya Hari Ini
Lama Tinggal Wisatawan di Kota Yogyakarta Sentuh 1,8 Hari, Rerata Belanja Hampir Rp 2 Juta
Geliat pariwisata di Kota Yogyakarta menunjukkan grafik peningkatan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Tidak hanya angka kunjungan yang melonjak
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Geliat pariwisata di Kota Yogyakarta menunjukkan grafik peningkatan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Tidak hanya angka kunjungan yang melonjak, rata-rata nilai belanja wisatawan pun perlahan menunjukkan peningkatan, sampai mendekati Rp2 juta.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menandaskan, sepanjang 2022, sedikitnya 3,9 juta wisatawan menyambangi daerahnya.
Baca juga: KEMARAU, Warga Sumber Gunungkidul Terpaksa Rogoh Kocek Rp 150-170Ribu Demi Beli Air Bersih
Jumlah itu didapat dari catatan kamar hotel yang terhuni.
Sehingga, masih ada kemungkinan jumlahnya jauh di atas angka itu, lantaran pelancong yang one day trip belum tercatat.
"Tapi, memang rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta saat ini sekira 1,8 hari. Selama berwisata mereka membelanjakan uangnya hingga Rp1,9 juta. Tentu saja, ini jadi angin segar," urainya, Kamis (25/8/2022).
"Kebanyakan pengeluaran wisatawan itu untuk membeli beragam oleh-oleh, ya, mulai makanan khas, kerajinan, serta souvenir kaos dan lain-lain," imbuh Wahyu.
Menurut Wahyu, rata-rata length of stay wisatawan yang terealisasi sudah melampaui target 1,6 hari, yang ditetapkan Dispar untuk 2022.
Akan tetapi, melihat kondisi yang terus membaik, dibarengi penularan Covid-19 yang cenderung landai, ia pun bersiap melakukan dorongan.
"Memang, lama tinggal wisatawan sudah lebih baik. Hanya saja ini jadi tantangan bagi kami, ya, untuk meningkatkannya. Setidaknya bisa tembus dua hari," cetusnya.
Bukan tanpa sebab, seandainya rata-rata length of stay sanggup dioptimalkan lagi, potensi spending of money para pelancong pun ikut terdongkrak.
Dengan meningkatnya nilai belanja, roda perekonomian akan berputar dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan penduduk.
Baca juga: Presiden Jokowi Rapat Dengan Tiga Menteri Soal Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi
Salah satu upaya yang ditempuh eksekutif ialah, dengan memperbanyak event pariwisata, pada semester kedua 2022 ini.
Rangkaian kegiatan itu digelar, sekaligus untuk menarik kunjungan turis asing yang belum optimal.
Wahyu pun memaparkan, wisatawan lokal memang masih mendominasi angka kunjungan sepanjang Januari-Juli 2022, dimana wisatawan mancanegara (wisman) hanya sekitar 10 persennya saja.
Alhasil, daya tarik untuk wisman harus disajikan, supaya minat itu kembali pulih.
"Akhir Agustus kita ada event Festival Prawirotaman, yang kondang dijuluki kampung internasional. Penyelenggaraanya bulan ini, karena puncak kunjungan wisman itu di kisaran Juli, Agustus, September. Semoga ini bisa membangkitkan popularitas Prawirotaman," katanya. (aka)