Berita Jogja Hari Ini

Persewaan Baju Adat di Yogyakarta Banjir Orderan Saat Perayaan 17 Agustus Tahun Ini

Pemilik persewaan pakaian adat Zam, Popi Patmawati (43) mengatakan peningkatan penyewaan terjadi sejak peringatan Kamis Pahing beberapa waktu lalu.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peringatan HUT ke-77 RI rupanya memberikan berkah bagi persewaan baju adat di Yogyakarta.

Pasalnya peringatan kemerdekaan dimanfaatkan berbagai instansi hingga kampung untuk melakukan berbagai perlombaan hingga karnaval dengan pakaian adat.

Pemilik persewaan pakaian adat Zam, Popi Patmawati (43) mengatakan peningkatan penyewaan terjadi sejak peringatan Kamis Pahing beberapa waktu lalu.

Baca juga: Update Covid-19 DI Yogyakarta 18 Agustus 2022: Tambah 26 Kasus, 79 Pasien Dinyatakan Sembuh 

Setiap Kamis Pahing pelajar dan ASN di DI Yogyakarta diwajibkan untuk memakai pakaian tradisional.

Setelah itu penyewaan terus meningkat hingga puncaknya pada 17 Agustus lalu.

Banyak yang meminjam pakaian adat di Zam.

"Kalau kemarin Kamis Pahing itu karena siswa baru, terus belum persiapan, jadi banyak yang minjam baju ke sini. Pakaian adat Jawa sih yang paling banyak. Tetapi kemarin pas 17an, semua pakaian adat keluar, dari berbagai daerah," katanya, Kamis (18/08/2022).

Ia mengungkapkan hingga saat ini, tidak kurang dari 90 pakaian adat yang sudah disewakan.

Hingga akhir Agustus pun masih ada yang memesan pakaian adat.

Harga sewa pakaian di persewaan pakaian Popi beragam, mulai dari Rp 50ribu hingga Rp 150ribu.

Selain pakaian untuk anak, ia juga melayani peminjaman pakaian adat untuk dewasa.

"Biasanya setiap menyewa saya kasih waktu tiga hari, dari satu hari sebelum menyewa. Yang menyewa tidak perlu mencuci, jadi kembali kotor. Karena kan tidak semua penyewa tau cara mencucinya, jadi ya nggak perlu dicuci, saya aja yang nyuci," ungkapnya.

Baca juga: Soal Pemaksaan Berjilbab, Kepsek dan 3 Guru SMAN 1 Banguntapan Dijatuhi Sanksi Disiplin

Warga Klitren Lor, Gondokusuman tersebut bersyukur usaha persewaan bajunya kembali menggeliat.

Sejak pandemi Covid-19, usahanya sepi karena tidak ada kegiatan dari masryakat.

"Wah kalau kemarin pas pandemi nggak jalan sama sekali. Pas awal itu sebenarnya sudah ada yang booking, dari hotel, dari instansi, tapi akhrinya dibatalkan. Saya juga nggak berani, jadi ya sudah. Ya sekarang sudah mulai tumbuh lagi," ujarnya. (Maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved