Berita Kulon Progo Hari Ini
Dua Keluarga Peserta Program Transmigrasi Asal Kulon Progo Siap Berangkat ke Mahalona
Sebanyak 2 keluarga asal Kabupaten Kulon Progo yang mengikuti program transmigrasi siap diberangkatkan ke Mahalona
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 2 keluarga asal Kabupaten Kulon Progo yang mengikuti program transmigrasi siap diberangkatkan ke Mahalona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulon Progo, Nur Wahyudi mengatakan dua peserta yang diberangkatkan ialah Suparlan, Warga Sidomulyo, Kapanewon Pengasih dan Muh Fadlie, Warga Karangsewu, Kapanewon Galur.
Direncanakan kedua peserta akan diterbangkan ke Sulawesi melalui Yogyakarta International Airport (YIA), Kapanewon Temon, Kulon Progo pada 21 Agustus 2022.
Baca juga: Desain Tol Yogya-Bawen di atas Selokan Mataram Dikaji Ulang, Butuh Tambah 18,8 Hektare
Namun sebelum diterbangkan, mereka diberangkatkan ke Transito DIY bersama peserta transmigrasi lain dari kabupaten/kota lain di DIY.
"Kulon Progo tahun ini bisa memberangkatkan 2 keluarga setelah vakum akibat pandemi Covid-19. Semua telah melalui tahapan pelatihan dan seleksi," ucapnya, Kamis (18/8/2022).
Adapun, Mahalona memiliki komoditas andalan padi dan lada.
Sementara, Kepala Bidang Transmigrasi, Disnakertrans Kulon Progo, Heri Widada menambahkan di tahun ini, Kulon Progo mendapatkan 6 kuota transmigrasi.
Yakni 4 kuota di Raimuna, Sulawesi Tenggara dan 2 kuota di Mahalona, Sulawesi Selatan.
Namun, lamanya proses menunggu akibat pandemi Covid-19 menyebabkan peserta yang minat ke Raimuna seluruhnya mengundurkan diri. Sehingga tersisa tujuan ke Mahalona.
“Kalau sebelum Covid-19, rutinitas pemberangkatan transmigrasi di akhir tahun. Namun, karena lokasi sudah siap maka pasca Covid-19 ini diberangkatkan pertengahan tahun. Selain mendapat rumah tinggal, lahan sekitar 2 hektare juga kita beri modal uang Rp 8 juta per keluarga,” terang Heri.
Baca juga: PSS Sleman Vs Persib Bandung: Super Elang Jawa Siap Lanjutkan Tren Positif
Peserta Transmigrasi, Suparlan mengaku ikut program transmigrasi untuk mengubah keadaan finansialnya karena berasal dari keluarga yang kurang mampu
"Jadi ada kesempatan dari pemerintah, saya manfaatkan untuk bisa bertransmigrasi di sana untuk menambah penghasilan. Yang jelas lebih baik dari asal ketika hidup di Kulon Progo," ucapnya.
Warga Sidomulyo, Pengasih tersebut selama ini bekerja serabutan sehingga menerima gaji yang tidak menentu. (scp)