Berita Artis

BIODATA Lengkap Abah Lala, Musisi Boyolali Pencipta Lagu Ojo Dibandingke dan Jargon Cendol Dawet

Simak biodata lengkap Abah Lala, sang pencipta jargon Cendol Dawet dan lagu viral Ojo Dibandingke. Ternyata ini inspirasi jargon Cendol Dawet.

DOK. YouTube Abah Lala
BIODATA Lengkap Abah Lala, Musisi Boyolali Pencipta Lagu Ojo Dibandingke dan Jargon Cendol Dawet 

Abah Lala sempat menjabat sebagai ketua grup Gedruk SALEHO dan membawa grup itu sampai ke luar negeri untuk mengenalkan tari tradisional Indonesia.

Selama berkarier di dunia seni, Abah Lala juga mendirikan sebuah Orkes Melayu (OM) yang diberi nama MG 86.

OM MG 86 terdiri dari para mantan tenaga kerja indonesia (TKI) dan petani ladang. Orkes Melayu ini berhasil sukses dan membawa rezeki bagi para personelnya. 

Pada 2018, nama Abah Lala menjadi sangat terkenal usai menciptakan jargon dangdut “Cendol Dawet”.

Jargon “Cendol Dawet” selalu ada di setiap lagu yang diciptakan Abah Lala.

Saking viralnya, jargon “Cendol Dawet” membuat Abah Lala diundang ke beberapa acara televisi nasional untuk menceritakan kisah di balik jargon viral tersebut.

Baca juga: CERITA Winda Penerjemah Bahasa Isyarat Upacara HUT RI ke-77, Viral Ikut Joget Lagu Ojo Dibandingke

Inspirasi jargon Cendol Dawet ciptaan Abah Lala

Inspirasi jargon Cendol Dawet ciptaan Abah Lala
Inspirasi jargon Cendol Dawet ciptaan Abah Lala (DOK. YouTube Abah Lala via Kompasiana)

Dalam acara talkshow yang dipandu Tukul Arwana pada 2020 lalu, Abah Lala menceritakan bagaimana awal mula ia menciptakan jargon “Cendol Dawet”.

Ternyata, inspirasi jargon Cendol Dawet yang diciptakan Abah Lala berasal dari tukang sayur.

Kok bisa? Berikut cerita dari Abah Lala yang dikutip Tribunjogja.com dari video acara talkshow yang dipandu Tukul Arwana.

“Di daerah saya itu kalau pagi, itu adanya penjual sayur (dia) itu cuman (bilang) ‘Cendol, cendol… Cendol, cendol…’,” kata Abah Lala.

“Lha terus di situ saya juga sering menikmatinya (cendol dari penjual sayur), karena harganya cuma Rp 500,” ungkap Abah lala.

“(Cendolnya) cuma dikasih plastik itu, jadi nggak pakai gelas, nggak pakai ketan, harganya cuma Rp 500-an,” kata Abah Lala.

“Di situ, saya juga seneng. Tiap pagi saya mengonsumsi cendol dawet yang harganya cuma Rp 500-an,” tuturnya.

Baca juga: Biodata, Profil Farel Prayoga yang Nyanyi Ojo Dibandingke di Istana Negara, Dulunya Pengamen Jalanan

Selain mendapat inspirasi jargon dari dagangan cendol tukang sayur, Abah Lala juga menciptakan jargon berupa nama makanan tersebut demi tujuan mulia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved