Rembug Nasional Pemuda Muhammadiyah di Kota Yogyakarta, Desak Muktamar Digelar Tahun Ini

Masing-masing Ketua PWPM menyampaikan paparan dengan sikap yang sama, yakni mendesak PP Pemuda Muhammadiyah melaksanakan Muktamar

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Para peserta Rembug Nasional Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Kota Yogyakarta pada Sabtu (13/8/22) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rembug Nasional Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Kota Yogyakarta pada Sabtu (13/8/2022) malam menghasilkan kebulatan sikap bersama.

Yaitu, keharusan penyelenggaraan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di tahun 2022, berdasarkan pada keputusan tertinggi dalam Tanwir di Manado dan Jambi, pada Maret 2022.

Rembug Nasional tersebut dihadiri langsung para Ketua dari 11 perwakilan PWPM atau kepengurusan setingkat provinsi di Indonesia.

Terdiri dari DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,  Maluku Utara, Papua Barat.

Masing-masing Ketua PWPM menyampaikan paparan dengan sikap yang sama, yakni mendesak PP Pemuda Muhammadiyah melaksanakan Muktamar pada tahun ini juga.

"Keputusan Tanwir merupakan keputusan tertinggi, sehingga tidak bisa dibatalkan dengan keputusan-keputusan lainnnya. Karena ini amanat konstitusi maka Muktamar harus tetap dilaksanakan tahun ini," terang Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Utara, Amrizal.

Dalam forum tersebut juga mengemuka kesimpulan bahwa tidak ada kebuntuan dalam mekanisme organisasi.

Sebab, jika amanat Tanwir tidak dijalankan, maka konstitusi internal Pemuda Muhammadiyah memberikan jalan pelaksanan Muktamar Luar Biasa.

"Rembug ini akan memberikan amanat kepada Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Setidaknya Agustus ini harus menetapkan kepastian muktamar. Kalau tidak ada kepastian, kami akan dorong Muktamar luar biasa," tegas Amrizal.

Menurutnya, mekanisme Muktamar luar biasa sah digelar dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pelaksana.

Syarat untuk melaksanakan disetujui sebanyak 50 persen plus satu dari total 35 PWPM seluruh Indonesia.

Meski tidak semuanya hadir pada pertemuan di Kota Pelajar, sebagian besar diklaimnya memberikan dukungan.

"Tapi, saya yakin kakanda kami di pimpinan pusat sangat cinta dengan Pemuda Muhammadiyah. Saya yakin kakanda kami semua punya itikad dan niat yang baik untuk kebaikan organisasi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua PDPM DIY Anton Nugroho menjelaskan, posisinya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rembug Nasional karena Yogyakarta menjadi pusat, ataupun ibukota Muhammadiyah.

Menurutnya, banyak wilayah mendukung pertemuan Rembug Nasional ini namun memang belum bisa hadir semuanya.

"Pengurus wilayah yang lain tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain, tetapi sebagian besar mendukung pertemuan ini," pungkas Anton. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved