Pengda PRSI DIY Gelar National Technical Official Open Water Swimming (OWS) Pertama di Yogyakarta
Pengurus Besar PRSI mengapresiasi langkah PRISI DIY yang mengadakan National Technical Official OWS ini.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar National Technical Official Open Water Swimming (OWS) di kawasan Babarsari, Sleman.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu dan Kamis (10-11/8/2022).
Pelatihan yang diikuti total 57 peserta dari wasit dan pelatih renang perairan terbuka itu, akan banyak belajar dari Yew Siang Soh dari Federation Internationale de Natation (FINA) atau induk organisasi olahraga renang dunia.
Pengurus Besar PRSI mengapresiasi langkah PRSI DIY yang mengadakan National Technical Official OWS ini.
Menurut Eka Yuniriana, Ketua PB PRSI, Indonesia sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk berprestasi di subcabor OWS.
Salah satu alasannya adalah Indonesia memiliki laut yang luas, dan jumlah danau yang banyak, sehingga bisa lebih mudah menggelar event renang perairan terbuka.
"Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di renang perairan terbuka. Kita memiliki laut yang luas dan banyak danau sehingga seharusnya memunculkan banyak atlet OWS yang bagus. Persoalannya, banyak atlet OWS yang berasal dari renang lintasan. Saat kurang berprestasi, atlet kemudian beralih ke renang perairan terbuka," sambung Eka.
Agung Nugroho, Ketua Bidang (Kabid) Pembibitan dan Pembinaan Prestasi KONI DIY yang turut hadir dalam agenda itu berharap Pengda DIY bisa membina atlet OWS sejak awal hingga meraih prestasi di event nasional atau internasional.
Apalagi, DIY sempat meraih medali perunggu di PON Papua 2021 atas nama Valeria Pauline dari renang perairan terbuka.
"Pelatihan ini sangat penting karena ofisial akan mendapat ilmu dan pengetahuan. Ini sangat membantu mereka membentuk atlet. Apalagi membentuk atlet memang tidak mudah. Tidak hanya sekedar berprestasi tetapi atlet juga harus memiliki sikap atau attitude yang baik, respek kepada pelatih dan wasit," ungkap Agung.
Sebagai informasi, pelatihan bagi ofisial, yaitu wasit dan pelatih akuatik dari 13 provinsi di Indonesia. tersebut untuk pertama kali diselenggarakan di Yogyakarta.
"Kegiatan National Technical Official ini menjadi sejarah di cabang akuatik karena untuk pertama kali diselenggarakan di Yogyakarta. Kami berterima kasih kepada PB PRSI yang memberi kepercayaan kepada Pengda PRSI DIY untuk menyelenggarakan National Technical Official. Dari pelatihan ini kami berharap pelatih dan wasit bisa menjadi pionir subcabang olahraga OWS di daerah masing-masing," ujar Ketua Panitia pelaksana, Agung Purwandono Saleh.(*)
