Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 9 Agustus 2022: Dua Kali Guguran Lava Pijar Jarak Luncur Maksimal 1,5 Km
Gunung Merapi masih mengeluarkan lava pijar. Menurut catatan BPPTKG sejak pukul 00.00-06.00 tercatat dua kali guguran lava pijar.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi masih mengeluarkan lava pijar. Menurut catatan BPPTKG sejak pukul 00.00-06.00 tercatat dua kali guguran lava pijar.
Jarak maksimal 1.500 meter.
Terjadi 14 kali guguran, dengan amplitudo : 3-67 mm, dan durasi : 24.5-129.8 detik.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Capai 6 Meter 9-10 Agustsus, Ini Daftar Wilayahnya
Hembusan terjadi 17 kali, amplitudo : 3-4 mm dan durasi : 7.2-20.1 detik.
Hybrid/Fase Banyak terjadi 12 kali dengan amplitudo : 3-5 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, durasi : 5.9-7.8 detik.
Tektonik Jauh terjadi 1 kali, amplitudo : 11 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 61.2 detik.
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara 13-18 °C, kelembaban udara 58-91 persen, dan tekanan udara 836.3-915.6 mmHg.
Secara visual gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-30 m di atas puncak kawah.
Hingga saat ini status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca juga: 3 Rekomendasi Gunung di Jawa Tengah untuk Rayakan Upacara HUT Kemerdekaan RI
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Maw)
