Tips Jitu dari Meris Bimbel agar Murid Bisa Lolos Tes Seleksi Masuk PTN, Butuh Ketekunan Belajar

“Memang kalau mau lolos tes seleksi masuk PTN, baik itu SBMPTN ataupun SM, belajarnya bisa dari sekarang,” buka Mekar Retno Sariasih, pemilik Meris

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Mekar Retno Sariasih, pemilik Meris Bimbel 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memang sudah selesai, tapi bagi murid kelas XII SMA, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai belajar menuju PTN yang diinginkan.

Sebab, masuk ke PTN merupakan salah satu ujian yang sulit. Setiap PTN hanya menyediakan berapa kursi yang tidak akan sebanding dengan jumlah pendaftar.

Sehingga, ada kompetisi untuk masuk ke jurusan tertentu di sebuah PTN. Nilai siapa tertinggi, maka ia bisa masuk ke jurusan itu.

“Memang kalau mau lolos tes seleksi masuk PTN, baik itu SBMPTN ataupun SM, belajarnya bisa dari sekarang,” buka Mekar Retno Sariasih, pemilik Meris Bimbel kepada Tribun Jogja, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Tingkat Pengangguran di Kulon Progo Menurun, Disnakertrans: Adanya Faktor Penempatan Tenaga Kerja

Meris Bimbel sendiri adalah kelompok bimbingan belajar yang berada di Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman.

Ia menjelaskan, di Meris Bimbel yang sudah ia rintis sejak 13 tahun lalu, kini ada program jaminan masuk PTN dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Apabila tidak keterima di PTN, ia memberikan garansi uang kembali.

“Tapi, ini tidak karbitan yang hanya 3 bulan, 2 bulan, 1 bulan, enggak gitu. Belajarnya super intensif dari 9-11 bulan sebelum waktu seleksi. Kami dampingi khusus belajar maupun kelas tambahan,” terangnya.

Belajar dengan tekun itu memang kunci agar murid bisa mendapatkan jurusan di PTN ataupun masuk ke sekolah tinggi seperti STAN yang banyak didambakan pelajar.

“Dari sistem belajar seperti itu, hasilnya banyak siswa kami yang diterima di jalur SBMPTN maupun SM. Memang harus tekun belajarnya,” papar Mekar.

Dia melanjutkan, metode belajar super intensif itu membuat pola pikir pelajar lebih matang dan terstruktur.

Itu juga akan membantu pelajar untuk menghadapi kelas-kelas di perguruan tinggi yang menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan problematika kompleks.

“Kami memang bukan yang instan begitu. Anak benar-benar mateng secara konsep, bukan karbitan. Biar dipastikan, kalau menempuh pendidikan tinggi, selesai. Kan ada yang masuknya bisa tapi lulusnya sulit,” beber Mekar.

Dalam satu kelas, bimbel yang ia miliki maksimal berisi 12 anak. Semakin kecil kelas, maka suasana dirasa lebih kondusif dan teratur.

Anak yang ingin bertanya kepada guru pengampu juga bisa lebih nyaman di kelas kecil.

“Ya, minimal satu semester kalau mau ikut yang garansi uang kembali. Kami ajak mereka tekun belajar dan memahami konsep,” ucapnya.

Saat pandemi Covid-19, Meris Bimbel memiliki terobosan, yakni, memberikan fasilitas e-learning bagi siswa.

Di e-learning merisbimbel.com itu, pihaknya menyediakan ribuan soal dan mencakup pembahasan sehingga anak bisa latihan kapan saja dan dimana saja dengan hp mereka.

Baca juga: Tujuh Personel Polda DIY Ikuti Crimes Against Children Conference di Dallas Amerika Serikat

Para siswa bisa masuk ke e-learning itu dengan akun masing-masing dan mengerjakan soal yang ada untuk melatih kemampuan otak.

“Kalau sekarang, murid kami sudah meningkat, bahkan hampir dua kali lipat. Kemarin, anak-anak kan daring, jadi mungkin belum paham materi. Sekarang sudah tatap muka, jadi mau mengejar ketertinggalan yang kemarin,” kata Mekar.

Selain program belajar untuk PTN dan STAN, Mekar juga mengajak anak-anak SD dan SMP yang belajar di Meris Bimbel untuk ikut program super intensif juga.

“Program super intensif untuk SD dan SMP itu belajar buat Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD). Kami bimbing mereka di bimbel maupun di rumah,” tukasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved