Berita Kulon Progo Hari Ini
Tingkat Pengangguran di Kulon Progo Menurun, Disnakertrans: Adanya Faktor Penempatan Tenaga Kerja
"Untuk 2022 belum keluar, biasanya dirilis oleh BPS sekitar Desember. Namun TPT 2020-2021 menurun 0,02 persen," kata Nur Wahyudi, Kepala Dinas Tenaga
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Kulon Progo mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kulon Progo, TPT 2020 sebesar 3,71 persen atau 10.005 orang. Kemudian pada 2021 sekitar 3,69 persen atau 9.920 orang.
"Untuk 2022 belum keluar, biasanya dirilis oleh BPS sekitar Desember. Namun TPT 2020-2021 menurun 0,02 persen," kata Nur Wahyudi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Rubrik Music Zone: Some Island Kembali Menyapa Lewat LDR
Ia menyebut, penurunan tingkat pengangguran dipengaruhi oleh faktor penempatan tenaga kerja baik formal dan informal.
Secara formal, Disnakertrans Kulon Progo menggelar kegiatan job fair pada 26-27 Juli 2022 di Aula SMKN 2 Pengasih.
Diikuti sebanyak 27 perusahaan di dalam maupun luar DIY. Dalam kegiatan job fair, beberapa perusahaan sekaligus melakukan seleksi penerimaan kerja.
Adapun pengunjung yang hadir dalam job fair sekitar 1.476 orang. Diperkirakan, jumlahnya bisa melebihi mengingat ada pengunjung yang tidak mengisi daftar hadir.
Sedangkan, lanjut Nur, penempatan kerja secara informal melalui pelatihan untuk peningkatan keterampilan kepada wirausaha.
Baca juga: LIGA INGGRIS: Update Transfer Adrien Rabiot ke Manchester United, Alternatif MU untuk De Jong
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo, Muhtarom Asrori melanjutkan ada dua upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi pengangguran di wilayahnya.
Pertama, pelatihan kewirausahaan yang aplikatif bagi generasi muda. Melalui pelatihan diharapkan akan menciptakan pengusaha baru.
"Yang pada akhirnya nanti minimal 1 atau 2 orang akan bisa terangkat dalam satu usaha," kata Muhtarom.
Kedua, adanya pabrik berskala padat karya. Dengan model padat karya, tentunya tenaga kerja yang diserap lebih banyak.
"Selain itu dengan job fair tentu akan membantu masyarakat saat mencari kerja sehingga dipermudah dan terbantu," ucapnya. (scp)