Film Horor Indonesia

Rekomendasi 4 Film Horor Indonesia Cocok untuk Uji Nyali Saat Malam 1 Suro

Maka bagi Anda yang akan menghabiskan akhir pekan panjang dan bingung mengisi waktu, menonton film horor di Malam 1 Suro jadi alternatif

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Iwan Al Khasni
Kolase Tribun Jateng
Film Satu Suro yang diperankan ratu horor Indonesia, Suzanna 

Tribunjogja.com - Malam 1 Suro dalam pandangan sebagian masyarakat Jawa dianggap punya makna mistis dibanding hari-hari biasa.

Pada malam 1 Suro para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat jawa) akan menyucikan dirinya berikut benda-benda yang diyakini sebagai pusaka.

Muhammad Sholikhin dalam buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa menjelaskan, penganut Kejawen percaya bulan tersebut merupakan bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa.

Aji Saka kemudian membebaskan rakyat Jawa dari cengkeraman mahluk gaib raksasa.

Selain itu bulan ini juga dipercayai sebagai bulan kelahiran huruf Jawa Kepercayaan tersebut ternyata terus turun menurun hingga saat ini. 

Bahkan sebagian kalangan menganggap bulan Suro, terutama malam 1 Suro punya nilai mistis tersendiri atau cenderung dianggap horor.

Maka bagi Anda yang akan menghabiskan akhir pekan panjang dan bingung mengisi waktu, menonton film horor di Malam 1 Suro jadi alternatif yang menyenangkan.

Untuk menemani malam satu suro yang jatuh pada hari ini, Jumat (29/7/2022), Tribunjogja.com akan membahas sederet film horror agar suasana mistis semakin terasa.

Ini dia rekomendasinya:

1. Malam Satu Suro (1988)

Film Satu Suro yang diperankan ratu horor Indonesia, Suzanna
Film Satu Suro yang diperankan ratu horor Indonesia, Suzanna (Kolase Tribun Jateng)

Malam Satu Suro adalah film horor Indonesia tahun 1988 yang disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra dan dibintangi oleh Suzzanna, Fendy Pradana, Johny Matakena, dan Nurnaningsih.

Film ini dikenal dengan alur ceritanya yang unik karena tidak mengetengahkan sang hantu sundel bolong sebagai tokoh antagonis seperti umumnya di perfilman nusantara kala itu, tetapi sebagai tokoh utama / protagonis. 

Di awal film, di tengah sebuah hutan, arwah seorang wanita yang gentayangan berwujud sundel bolong dibangkitkan dari kuburannya oleh Ki Rengga.

Seorang dukun Jawa sakti untuk dijadikan anak angkatnya.

 Dukun Jawa itu berkata: "Suketi, manuta nduk, kowé arep takdadikké anak angkatku."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved