Gebyar Koperasi Istimewa Jadi Daya Dorong Koperasi di DIY Untuk Berkembang
Dinas Koperasi UKM DIY menggelar Gebyar Koperasi Istimewa. Gebyar Koperasi Istimewa tersebut merupakan rangkaian HUT Koperasi ke 75.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Koperasi UKM DIY menggelar Gebyar Koperasi Istimewa. Gebyar Koperasi Istimewa tersebut merupakan rangkaian HUT Koperasi ke 75.
Kepala Dinas Koperasi UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan Gebyar Koperasi Istimewa merupakan dorongan agar koperasi mampu melaksanakan prinsip koperasi untuk ekonomi berkelanjutan.
Selain itu untuk mengoptimalkan proses pembinaan dan pengawasan, serta peningkatan pemberdayaan koperasi di DIY.
Baca juga: Trase Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Dimulai, Proyek Seksi 1 Sleman-Banyurejo Sepanjang 8,25 Km
"Tentu nanti muaranya adalah untuk peningkatan perekonomian di DIY,"katanya, Senin (25/07/2022).
Ia mengungkapkan hingga semester satu tahun 2022, ada 1.982 koperasi di DIY, baik yang berbadan hukum kabupaten maupun provinsi. Koperasi paling banyak adalah koperasi konsumsi, disusul dengan koperasi simpan pinjam.
Sejak pandemi Covid-19 yang melanda juga mempengaruhi pertumbuhan koperasi.
Tak sedikit koperasi mengalami pengembalian pinjaman yang terganggu, omzet menurun, penarikan dan penundaan rapat anggota tahunan.
"Dari sampel, sebanyak 47 persen koperasi sudah melaporkan rapat anggota tahunan, sedangkan 53 persen masih dalam proses dan kami dorong agar bisa melaporkan rapat anggota tahunan," ungkapnya.
Koperasi yang pasif pun menjadi tantangan tersendiri. Tercatat ada sekitar 294 koperasi pasif hingga semester satu tahun 2022.
Agar koperasi bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, pihaknya membuka Klinik Koperasi.
Tujuannya agar Dinkop UKM DIY dapat memberikan pendidikan dan pembinaan koperasi.
Tak hanya itu, koperasi juga dapat berkonsultasi terkait permaslahan yang dihadapi.
Meski sempat terkendala, namun omzet koperasi di DIY bisa mencapai Rp129,48 Miliar.
Terjadi peningkatan 3,1 persen dari omzet tahun sebelumnya.
Baca juga: Wabup Gunungkidul Optimis Bisa Kendalikan Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Alasannya