Berita Bantul Hari Ini
Capaian Vaksinasi PMK di Kabupaten Bantul Masih Minim
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus berupaya menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak.
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus berupaya menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi.
Namun demikian, sampai saat ini jumlah vaksin yang didapat masih sangat minim dibandingkan jumlah ternak khususnya sapi di Bumi Projotamansari.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Usulkan Pelajar Bisa Dapat Vaksin Booster Covid-19
Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo mengatakan, jumlah ternak yang mendapatkan vaksinasi sebanyak 1.100 ekor.
Jumlah ini sesuai jumlah vaksin yang didistribusikan pemerintah pusat ke Kabupaten Bantul.
Namun demikian, Joko mengakui bahwa jumlah hewan yang sudah tervaksin PMK masih sangat sedikit.
Pasalnya, total populasi sapi di Kabupaten Bantul mencapai 73 ribu ekor.
"Untuk distribusi vaksin pertama, kami menerima 300 dosis. Kemudian minggu ini menerima 800 dosis dan akan diselesaikan (penyuntikannya) besok (26/7/2022). Sehingga total sudah 1.100 dosis," ungkapnya, Senin (25/7/2022).
Sementara itu terkait perkembangan kasus PMK di Bantul, Joko mencatat hingga hingga Minggu (24/7/2022) kemarin sudah ada 3.139 hewan yang terkonfirmasi positif PMK.
Adapun rinciannya terdiri dari 2.873 sapi, 235 domba, 24 ekor kambing dan 7 ekor kerbau.
"Dari jumlah itu ada 19 ekor sapi yang mati karena PMK dan 83 ekor sapi dipotong paksa," imbuhnya.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesembuhan ternak, pihaknya sudah menugaskan dokter dari puskeswan untuk rutin melakukan pengobatan.
Ia pun mengatakan, bahwa tingkat kesembuhan ternak saat ini tercatat ada 1.127 ekor, dengan rincian 927 ekor sapi, 191 ekor domba dan sembilan ekor kambing yang sembuh dari PMK.
Adapun penanganan PMK ini juga melibatkan Polres Bantul. Salah satu kegiatan yang dilakukan Polres Bantul yaitu penyemprotan disinfektan di pasar hewan, Minggu (24/7/2022).
KBO Sat Samapta Polres Bantul, Iptu Riyadi mengatakan bahwa dalam rangka Operasi Aman Nusa II tentang penanganan PMK, Polres Bantul melaksanakan sejumlah kegiatan.
Salah satunya dengan kegiatan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Imogiri, Bantul yang dilakukan pada hari ini.
"Penyemprotan disinfektan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak," ungkapnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini merupakan kerjasama Polres Bantul dengan DKUKMPP Bantul, Dinas Pertanian Kabupaten Bantul dan BPBD Kabupaten Bantul serta Pengelola Pasar Hewan Imogiri.
"Kami melakukan penyemprotan dengan menggunakan kendaraan AWC Sat Samapta Polres Bantul, yakni pada saat pasar dalam keadaan kosong dan tidak ada aktivitas jual beli,” imbuhnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Bupati Halim Minta Warga Bantul Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Sementara Lurah Pasar Hewan Imogiri, Turadi memaparkan bahwa Pasar Hewan Imogiri sendiri setiap pasaran Legi (kalender Jawa) digunakan untuk aktivitas jual beli hewan ternak jenis sapi dan kambing, yang peredarannya bisa mencapai ratusan ekor sapi maupun kambing.
Namun setelah merebaknya PMK, aktivitas jual beli di Pasar Hewan Imogiri mengalami penurunan, karena penjual maupun pembeli ada kekhawatiran terdampak virus PMK. Sehingga mereka saat ini lebih memilih melakukan jual beli di kandang peternak.
Dengan upaya pencegahan penyebaran PMK yang dilakukan ini, pihaknya berharap hewan ternak dalam keadaan sehat dan bebas dari PMK, sehingga aktivitas di pasar hewan bisa kembali normal. (nto)