UMY Ajak Mahasiswa Asing Kenal Lebih Dekat dengan Indonesia dan DI Yogyakarta

Agenda tahunan yang ketiga ini bertujuan mempelajari sistem pemerintahan, budaya dan sistem sosial Indonesia.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengajak mahasiswa asing untuk kenali budaya Indonesia 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengajak mahasiswa asing untuk mengenal lebih dekat dengan Indonesia dan DI Yogyakarta.

Perkenalan tersebut dilakukan melalui agenda 3rd International Government and Politics Summer School (3rd IGoPSS) yang diselenggarakan oleh International Program of Government Affairs and Administration Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (IGOV UMY).

Agenda itu dilaksanakan mulai 14-26 Juli 2022.

Ketua acara 3rd IGoPSS, Adibah Dhivani Gusmi, mengatakan agenda tahunan yang ketiga ini bertujuan mempelajari sistem pemerintahan, budaya dan sistem sosial Indonesia.

Ia mengungkap, tahun ini, tema yang diambil bertajuk ‘Collaborative Government: Mempersiapkan dan Merespons Open Government Management’.

“Kegiatan ini diikuti sebanyak 39 mahasiswa dari beberapa negara dan berlangsung secara hybrid. Enam orang hadir secara offline dan sisanya offline. Peserta berasal dari Inggris, Filipina, India, Pakistan, Sudan dan lain-lain,” katanya, Sabtu (23/7/2022)

Dia melanjutkan, melalui pertemuan ini, peserta mendapatkan pemahaman secara mendalam mengenai sistem pemerintahan, budaya dan sosial di Indonesia.

Lewat pertemuan intens selama dua minggu, pihaknya mengharapkan mahasiswa bisa saling bertukar informasi dan jejaring relasi

Adibah mengatakan enam mahasiswa yang datang langsung mengikuti program ini adalah dua mahasiswa dari Al-Aqsa University, Palestina dan empat orang dari University of Bradford, Inggris. 

“Tidak sekadar belajar di kelas, seluruh peserta kita ajang langsung ke lapangan. Berbagai kegiatan kunjungan ini sebagai upaya mengenalkan budaya sosial masyarakat Indonesia,” sebutnya.

Selain ke Museum Sonobudoyo, agenda lain adalah pergi ke Candi Prambanan, Museum Coklat Monggo dan kawasan Malioboro.

Sedangkan untuk memahami sistem pemerintah Indonesia, peserta bakal berkunjung ke DPRD Bantul. 

“Kunjungan ini sebagai menghilangkan rasa jenuh karena mengikuti model pembelajaran intens. Dengan berkunjung ke lapangan akan terjadi interaksi dua arah dan bisa merasakan langsung,” katanya.

Mewakili rekan-rekannya, Abdalla Hosain Abu Ajweh dari Al-Aqsa University Palestina mengaku takjub akan kekayaan sejarah yang dimiliki Indonesia dan bangga bisa mempelajarinya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved