Kuliner Jogja
Mencicipi Tahu Gimbal Pak Ribut, Kuliner Asli Semarang
Kuah kacang yang banyak dipadu dengan tahu dan olahan bakwan udang menjadikan cita rasa yang pas untuk disantap saat siang hari.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bagi warga Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak pelu jauh-jauh ke Kota Semarang, Jawa Tengah, apabila ingin mencicipi kuliner Tahu Gimbal .
Bertepat di Padukuhan Wadas, Kalurahan Tridadi, Kemantren Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, atau di dekat Pasar Sleman , Tribuners dapat menemukan kuliner tahu gimbal yang diberi nama Tahu Gimbal Pak Ribut,.
"Saya sebenarnya sejak 1986 sudah membuka usaha kuliner. Tapi saat itu saya masih menjual mi kopyok. Terus, 1996 saya jualan tahu gimbal di Semarang," jelas Ribut Pahono (53), Pemilik Tahu Gimbal Pak Ribut,, di tepat usahanya, Rabu (20/7/2022) siang.
Ia pun mencoba keberuntungan dengan membuka usaha kuliner angkringan di Kabupaten Sleman pada 1999.
Baca juga: Wisata Kuliner Jogja: 3 Rekomendasi Ayam Geprek Enak di Jogja
Namun, usaha tersebut tidak selamanya berjalan mulus, maka dari itu pada 2016 ia kembali menjual tahu gimbal di dekat Pasar Sleman.
Yang paling unik dari tahu gimbal tersebut ialah porsinya yang tidak main-main.
Kuah kacang yang banyak dipadu dengan tahu dan olahan bakwan udang menjadikan cita rasa yang pas untuk disantap saat siang hari.
Pasalnya di dalam tahu gimbal itu terdapat ketupat nasi, tahu putih goreng, bakwan udang, telur, kubis hijau segar, tauge rebus, daun bawang, hingga kuah kacang yang telah diberi cabai rawit merah.
Untuk menikmati sajian Tahu Gimbal Pak Ribut, pembeli cukup mengeluarkan uang sebesar Rp16.000 per porsinya.
Pak Ribut juga menceritakan, dalam sehari bisa menjual 100 porsi tahu gimbal.
Pembelinya pun banyak yang berasal dari luar Kabupaten Sleman.
"Ada yang dari Kota Yogyakarta, hingga Kota Magelang, Kabupaten Klaten, di Jawa Tengah. Bahkan ada yang langganan dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan Jakarta juga menyempatkan diri untuk beli tahu gimbal di tempat saya," sambungnya.
Setiap pukul 05.00 WIB Pak Ribut mulai berbelanja ke Pasar Sleman dan meracik bahan-bahan tersebut hingga pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Kuliner Khas yang Wajib Dicicipi Saat Berlibur ke Gunungkidul, Ada Sego Abang dan Bacem Ayam
Nantinya, setiap pukul 10.00 - 15.00 WIB Pak Ribut dibantu oleh anaknya yang bernama Pendi Iswanto (32), dalam menjual produknya di tempat usaha tersebut.
"Jadi ke depannya pasti usaha itu akan saya wariskan kepada anak saya, sehingga anak saya menjadi generasi kedua penerus Tahu Gimbal Pak Ribut," ujarnya.
Kendati demikian, usaha milik pak Ribut juga pernah terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19.
"Ya mungkin sama seperti pedagang kaki lima pada umumnya, waktu pandemi itu tidak ada pemasukan di tempat kami," kata Pendi.
Maka dari itu ia berharap, Indonesia dapat segera bebas dari Covid-19 agar tidak menimbulkan dampak negatif lagi bagi para pelaku pedagang kaki lima di wilayahnya.( Tribunjogja.com )