Migrasi TV Analog ke Digital di DIY

TV Analog vs TV Digital: Cara Kerja, Kualitas, dan Alasan Migrasi, Pahami Dulu Sebelum Sambat Lur

Berikut penjelasan tentang tv analog vs tv digital, mulai dari cara kerjanya, kualitas, sampai alasan dan manfaat migrasinya.

DOK. qtxasset.com
TV Analog vs TV Digital: Cara Kerja, Kualitas, dan Alasan Migrasi, Pahami Dulu Sebelum Sambat Lur 

TRIBUNJOGJA.COM - Migrasi TV analog ke digital sudah di depan mata. 

Mulai 15 Agustus 2022 sampai maksimal 25 Agustus 2022, masyarakat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah tidak bisa lagi menikmati siaran TV analog.

Terdapat dua jenis produk televisi (TV) yang dijual di pasaran saat ini. Pertama adalah TV analog dan kedua adalah TV digital.

Baca juga: Migrasi TV Analog ke Digital di DIY Dimulai 25 Agustus, Ini Cara Cek TV Analog dan Digital

Beda nama, beda pula cara kerja dan kualitasnya. Tapi, antena yang digunakan tetap sama, ya.

Baik TV analog maupun TV digital masih akan butuh antena untuk menangkap sinyal. Semua antena bisa menangkap sinyal dan meneruskannya ke TV analog maupun TV digital.

Lantas, apa bedanya TV analog dan TV digital

Berikut penjelasan tentang perbedaan cara kerja dan kualitas TV analog dan TV digital seperti yang dirangkum Tribunjogja.com dari video di kanal YouTube GadgetIn.

Cara kerja dan kualitas TV analog

TV hitam putih
TV hitam putih (NET)

Dijelaskan David Brendi, host sekaligus pengelola kanal YouTube GadgetIn, TV analog mengambil data berupa gelombang AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frequency Modulation).

Sinyal dari gelombang AM dan FM akan ditangkap oleh antena TV, kemudian disalurkan ke dalam tuner yang ada di dalam TV.

Nah, tunnel di dalam TV tersebut akan berperan sebagai penerjemah. 

Gelombang AM dan FM akan diterjemahkan oleh tuner, sehingga bisa menjadi suara dan gambar yang muncul di layar kaca.

Begitulah penjelasan sederhana tentang cara kerja TV analog. Lalu, bagaimana dengan kualitasnya?

Tidak perlu dijelaskan, masyarakat pun pasti paham bahwa TV analog punya kelemahan. Entah itu suara TV jadi kresek-kresek, gambar yang muncul “bruwet”, atau malah warna gambar tidak sesuai aslinya.

Mengapa bisa demikian? Hal itu terjadi karena gelombang AM dan FM mudah terpengaruh oleh gangguan eksternal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved