Tol Yogyakarta Solo

PROYEK Tol Yogyakarta-Solo Terjang 5 Pemakaman di Klaten, Bongkar Makam dan Tahlilan Ditanggung

Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono menyebut setidaknya 5 kompleks pemakaman umum di daerah itu ikut kena terjang proyek tol

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Joko Widiyarso
Tribun Jogja
Update berita terbaru proyek Tol Yogyakarta-Solo di Klaten 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pembebasan tanah guna pembangunan fisik proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tak hanya menerjang rumah dan lahan persawahan.

Kompleks tempat pemakaman umum (TPU) juga tak luput dari terjangan proyek jalan bebas hambatan tersebut.

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono menyebut setidaknya 5 kompleks pemakaman umum di daerah itu ikut kena terjang proyek tol.

"Kalau pemakaman kurang lebih ada 5 kompleks yang kena, itu belum dibebaskan semuanya karena ini masuk tanah kas desa (TKD)," ujarnya saat TribunJogja.com temui di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Selasa (12/7/2022).

Menurut Sulis, proses ganti rugi kompleks pemakaman yang kena proyek strategis nasional (PSN) di Kabupaten Klaten itu akan mengacu kepada Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa.

Kepala Seksi Pengadaan Tanah, BPN Klaten, Sulistiyono saat ditemui di Desa Kapungan, Selasa (1/12/2020).
Kepala Seksi Pengadaan Tanah, BPN Klaten, Sulistiyono saat ditemui di Desa Kapungan, Selasa (1/12/2020). (Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan)

"Nanti barengan dengan tanah kas desa, makam-makam ini nanti akan dipindah dan biaya pemindahan akan ditanggung oleh panitia tol, jadi mulai dari bongkar makam, tahlilan dan slametan juga dari panitia," ucapnya.

Meski menyebut terdapat 5 kompleks makam yang kena terjang tol, namun Sulis tidak merinci di desa mana saja pemakaman yang kena terjang tol tersebut.

Disamping itu, Sulis merincikan jumlah bidang tanah yang sudah dibayarkan uang ganti kerugian (UGR-nya) di Klaten yakni mencapai 1.938 bidang dengan nilai UGR sekitar Rp 1,7 triliun.

"Ini bidang tanahnya tersebar di 31 desa kelurahan. Kalau total desa yang kena tol di Klaten sebanyak 51 desa kelurahan tersebar di 11 kecamatan," jelasnya.

Ia optimis proses pembebasan tanah yang terdampak tol di Klaten rampung dibayarkan di akhir tahun 2022 ini.

"Kami optimis dan bisa selesai akhir tahun agar proyek fisik tol bisa terus berjalan," papar.

Sementara itu, General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogja-Solo Marga Makmur (PT JMM), Muhammad Tilawatil Amin, mengatakan pembebasan lahan untuk ruas jalan tol Yogyakarta-Solo seksi 1 mencapai 45,13 persen.

Ia mengatakan seksi 1 tol Yogyakarta-Solo memiliki panjang 42,3 kilometer dan membentang dari Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menuju Purwomartani, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.

"Untuk seksi 1 capaian pembebasan lahan sudah 45,13 persen, kita optimis ini bisa selesai sesuai dengan target," imbuhnya.

Warga dapat uang miliaran

Puluhan warga Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten saat mengikuti pembayaran UGR tol di desa itu, Selasa (12/7/2022).
Puluhan warga Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten saat mengikuti pembayaran UGR tol di desa itu, Selasa (12/7/2022). (TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan)

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali berlanjut.

Kali ini, pembayaran UGR tanah terdampak tol tersebut dicairkan bagi 29 bidang tanah warga yang berada di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

Pencairan pun dilakukan di Gedung serbaguna yang berada satu kompleks dengan bangunan balai desa setempat, Selasa (12/7/2022) sekitar pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Pantauan TribunJogja.com di lokasi sejak pukul 10.30, puluhan warga penerima UGR tol telah mendatangi kantor desa. Mereka membawa sertifikat tanahnya serta foto kopi KTP dan kartu keluarga (KK).

"Hari ini terdapat 29 bidang tanah yang dibayarkan UGR-nya, nilainya Rp 29,8 miliar," ujar Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badab Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono saat TribunJogja.com temui di sela-sela kegiatan itu.

Ia menjelaskan, secara umum di desa tersebut tanah yang terdampak proyek bebas hambatan adalah lahan persawahan.

"Sebagian besar sawah, kalau tanah kas desa ada dua bidang kalau saya tak salah, di desa ini totalnya 33 bidang, ini baru 29 bidang yang cair, itu pun semuanya milik warga," jelasnya.

Sementara itu, Staff Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Yogyakarta-Solo di Klaten, Christian Nugroho mengatakan 29 bidang tanah yang terdampak tol di Desa Granting memilii luas sekitar 32.025 meter persegi.

Adapun warga yang paling luas tanahnya diterjang tol dan paling banyak menerima UGR yakni Rp 2,4 miliar dan paling kecil Rp 23 juta.

"Nominal terbesar Rp 2,4 miliar dan nominal UGR terkecil di desa ini senilai Rp 23 juta," imbuhnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved