Berita Pendidikan Hari Ini

UII dan Enam PT Lain Ikuti Erasmus iHiLead, Upaya Tingkatkan Kapasitas Pemimpin Universitas

Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan University of Gloucestershire di United Kingdom, International School for Social and

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid membuka program Erasmus iHiLead di Kampus UII, Senin (11/7/2022) 

Di tempat yang sama, Director of Master of Arts Higher Education Leadership and Management, University of Gloucestershire, UK, David Dawson, Ph.D, FCIPD, SHEA. mengapresasi UII karena telah dapat menjalin kerja sama yang berkelanjutan. 

David Dawson mengatakan projek ini (iHiLEAD) merupakan salah satu agenda yang sangat baik. 

“Dalam merespon perubahan zaman serta tantangan ke depan, kita harus mengganti dan menyesuaikan level setiap institusi yang ada,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Dawson, setiap lini pendidikan harus bertransformasi ke arah yang lebih baik. 

Hal ini guna menciptakan pemimpin yang berkualitas ke depannya. 

Ia berharap program ini dapat bertahan, menjaga tali relasi yang telah dibangun dari setiap institusi yang terlibat.

Sementara, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. selaku Project Leader Erasmus+ iHiLead UII mengungkapkan tujuan utama dari diadakannya program itu, yakni untuk menjalin relasi dan menciptakan lembaga yang dapat menginisiasi pengembangan calon pemimpin di perguruan tinggi ke depan. 

“Sekarang dalam proses legalisasi dengan nama Pemimpin (Perkumpulan Pengelola Kepemimpinan Perguruan Tinggi),” ujar Ilya.

Selain itu, lanjut Ilya, program ini juga sebagai bahan refleksi bagi setiap pemimpin yang ada. 

Artinya ada pengetahuan dan keterampilan yang bisa dibagikan antara setiap pemimpin. 

Baca juga: Harga Bawang Merah di Pasar Beringharjo Turun Jadi Rp 55ribu per Kilogram

Pemimpin muda ke senior dan sebaliknya dapat saling berbagi pengetahuan antar generasi.

Tidak hanya itu, Ilya Fadjar Maharika menjelaskan, modul yang dikembangkan dalam kurikulum nantinya akan dijalankan secara bertahap dalam tiga fase. 

Fase pertama membangun inisiatif, fase kedua projek perubahan, dan berakhir di fase ketiga yakni menebar manfaat.

“Dengan kata lain terlepas dari gagal atau tidaknya, projek hasilnya sudah ada. Nantinya mereka akan melakukan proses reflektif. Proses ini memastikan para pemimpin dapat menyelesaikan masalah yang lebih menantang lagi ke depannya,” tandasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved