PSS Sleman

Pemain Muda PSS Sleman M Fariz Ingin Tembus Tim Utama Skuat Super Elja

Di usia yang masih belia, Fariz punya semangat yang tinggi untuk menembus skuat utama PSS Sleman.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. PSS Sleman
Pemain muda PSS Sleman, Muhammad Fariz 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman kembali memberikan waktu bermain kepada pemain mudanya dalam ajang pramusim, Piala Presiden 2022. 

Kini giliran Muhammad Fariz, jebolan akademi PSS yang turun membela Super Elja di semifinal leg kedua melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (11/7/2022) malam.

Pemain kelahiran 2 September 2004 itu mendapat kesempatan masuk ke dalam 11 pertama Super Elja bersama dua pemain jebolan akademi PSS lainnya, yakni Dimas Fani Firmansyah dan Ifan Nanda.

Dalam laga penentuan tiket ke babak final itu, Fariz beroperasi sebagai penyerang sayap, dan mendapat kesempatan tampil selama 75 menit pertandingan sebelum digantikan Rifky Suryawan.

Kepada Tribun Jogja, Selasa (12/7/2022) Fariz mengaku senang diberi kesempatan main di tim utama PSS Sleman.

"Alhamdulillah saya banyak belajar dari para pemain senior maupun pelatih untuk bisa menjadi lebih baik dan terus berkembang," katanya.

Dalam pertandingan melawan Borneo FC, pemain yang sempat mencicipi pembinaan di Persis Solo Youth ini mengaku sempat kesulitan ketika menghadapi bek-bek berpengalaman.

"Sudah pasti kalau Borneo FC itu adalah tim yang pemain-pemainnya berpengalaman, dan sempat ada kesulitan di sana. Namun saya yakin kepada diri saya bahwa bisa melakukan itu. Saya tetap syukuri apa yang telah terjadi kemarin, walaupun pasti kecewa karena hasil tidak berpihak ke kita," bebernya.

Sebagaimana diketahui, PSS Sleman tumbang dengan skor telak dari Borneo FC dengan skor 4-0.

Begitu pula pada laga pertama yang digelar di stadion Maguwoharjo, PSS Sleman tak bisa memaksimalkan status sebagai tuan rumah.

Dalam laga itu PSS Sleman kalah 0-2.

Sebab hasil itu Fariz secara khusus punya poin penti yang yang ingin diperbaikinya di masa mendatang.

"Waktu melawan Borneo itu saya lebih banyak kalah saat duel bola atas. Buat saya itu akan menjadi evaluasi saya secara pribadi," jelas Fariz.

Memang betul jika postur Fariz tidak lebih tinggi dari bek-bek Borneo FC.

Namun sepanjang pertandingan kemarin ia mampu membuktikan diri dengan kelincahannya.

Tercatat, pemain berusia 17 tahun itu mampun menoneragkan satu tembakan ke gawang Borneo FC meski masih sedikit melebar ke samping tiang gawang.

Selain itu positioning Fariz cukup apik ketika bermain di lini depan.

Ada salah satu momen sebelum ditarik keluar lapangan, Fariz yang berdiri di depan kota penalti menerima umpan dari sisi kiri.

Ketika hendak melakukan operan ke dalam ia terpaksa dilanggar cukup keras Kei Hirose.

Andai kata pelanggaran itu tidak terjadi, Fariz dapat dengan leluasa membuat peluang bagi rekannya.

Ambisi Tembus Skuat Utama PSS dan Timnas Indonesia

Di usia yang masih belia, Fariz punya semangat yang tinggi untuk menembus skuat utama PSS Sleman.

Hal itu pun menjadi target Fariz tahun ini.

"Semoga bisa dapat kesempatan bermain tim utama, menit bermain dan tembus starting eleven. Ke depan saya punya mimpi bisa membela Timnas Indonesia juga," katanya. 

Fariz menjelaskan akan banyak usaha yang dilakukannya untuk merealisasikan mimpi besarnya itu. 

Fariz juga menyatakan tak gentar jika harus menghadapi pemain-pemain yang lebih senior darinya.

"Saya siap melawan siapapun di lapangan. Seperti pertandingan kemarin saya bertemu pemain senior, dan itu justru adalah tantangan buat saya. Yang terpenting saya bisa mengeluarkan penampilan terbaik saya dan menikmati pertandingan," ungkapnya.

Sebagai pemain muda, Fariz hanya berpikir untuk memberikan penampilan terbaiknya.

Setiap peluang ada yang di depannya akan dimaksimalkan agar tujuannya tercapai.

Fariz mengatakan tak ingin terbebani selama bermain di lapangan. Untuk itu ia siap tampil lepas tanpa perlu takut cedera.

"Sejauh ini tidak ada pemikiran takut cedera sama sekali. Karena saya berusaha menghilangkan beban dan mencoba lebih percaya diri lagi sehingga bisa tampil semaksimal mungkin untuk tim," ungkapnya.

Setelah tampil bersama tim utama PSS Sleman, Fariz mengaku senang lantaran teman setimnya memberikan dukungan penuh.

"Alhamdulillah semuanya sangat mendukung dan mensupport saya ketika bermain dan selalu memberi semangat. Itulah yang memotivasi saya untuk tampil maksimal di pertandingan," tuturnya.

Satu hal paling diingat Fariz ingat dari pesan pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro adalah tampil dengan kemauan tinggi untuk memenangkan laga.

"Coach Seto selalu mengingatkan saya dan pemain lain juga sebenarnya untuk enjoy, rileks, percaya diri dan jangan tegang ketika pertandingan. Hal itulah yang saya ingat ketika debut," ungkapnya.

"Saya sudah hampir satu bulan sepertinya bergabung bersama tim dan Alhamdulillah semakin lama semakin baik komunikasi atau hubungan kepada semua rekan setim," tandasnya.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved