Idul Adha 1443 H

Empat Timah Panas Polisi Lumpuhkan Kerbau yang Mengamuk Saat Hendak Disembelih, Sempat Seruduk Warga

Petugas melepaskan empat tembakan kearah kerbau tersebut. Empat peluru yang bersarang ke tubuh kerbau akhirnya membuat hewan kurban itu tumbang.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kolase Tribunnews/Wartakotalive.com
Seekor kerbau di kawasan Teluknaga mengamuk saat hendak disembelih. Kerbau tersebut bahkan berlari menuju kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Akhirnya kerbau berhasil dilumpuhkan, setelah personil kepolisian melepas empat kali tembakan yang mengarah kepada kerbau tersebut. 

TRIBUNJOGJA.COM, TANGERANG - Seekor kerbau yang akan disembelih pada perayaan Idul Adha 1443 Hijriah di kawasan Teluknaga, Tangerang pada Minggu (10/7/2022) kemarin mengamuk hingga panitia harus meminta bantuan kepolisian.

Kerbau tersebut mengamuk hingga akhirnya talinya terlepas kemudian berlari tak terkendali menuju kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Sejumlah warga terluka dalam insiden kerbau mengamuk tersebut.

Tak hanya itu, sebuah rumah dan sepeda motor milik warga juga rusak diterjang kerbau yang sedianya akan disembelih di Musala Baiturrahman Kampung Melayu Timur, Teluknaga, Kabupaten Tangerang tersebut.

Karena khawatir korban terus bertambah, panitia penyembelihan hewan kurban akhirnya meminta bantuan polisi untuk melumpuhkan kerbau yang mengamuk tersebut.

Petugas melepaskan empat tembakan kearah kerbau tersebut.

Empat peluru yang bersarang ke tubuh kerbau akhirnya membuat hewan kurban itu tumbang.

Kerbau tersebut kemudian disembelih oleh petugas.

Dikutip dari Tribunnews.com, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Musala Baiturahman Ustaz Mulyadi mengatakan warga yang terimbas amukan kerbau tersebut ada yang dirawat di rumah sakit.

"Ada beberapa orang yang terluka karena kerbau itu, kemudian ada juga kendaraan dan pekerangan atau pagar rumah warga yang rusak juga," ujar Ustaz Mulyadi, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Musala Baiturahman, Minggu (10/7/2022).

"Untuk korban sekarang ada satu orang dirawat di rumah sakit, dan ada warga yang jatoh karna kaget, atau luka-luka ringan dan itu dirawat di puskesmas," imbuhnya.

Baca juga: Sapi Kurban Dari Anies Baswedan Pakai Nomor 024, Wagub DKI Bantah Terkait Pilrpes

Kendati demikian, warga yang mengalami kerugian akibat kendaraan roda dua dan rumahnya mengalami kerusakan karena serangan kerbau tersebut tidak menuntut ganti rugi.

Mulyadi mengatakan, warga sekitar tersebut mengaku ikhlas akan kejadian yang menimpanya itu, lantaran menilai musibah tersebut di luar kendali manusia.

"Warga yang rumah dan kendaraannya rusak itu kita temui, untuk melakukan negosiasi akan kejadian itu, tapi mereka menerima dengan ikhlas, karena ini musibah yang kita tidak tau ya," kata dia.

Menurutnya, setelah kabur dan menyerang beberapa warga, kerbau tersebut akhirnya melompat melewati pagar pembatas yang ada di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian selanjutnya, warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, untuk membantu melumpuhkan kerbau itu.

Pasalnya, tindakan perlakuan kerbau tersebut telah semakin agresif.

"Jadi ketika ada kejadian kerbau ini kabur dan menyerang warga ya, jadi saya langsung konsentrasinya mengurus korban dulu. Lagipula warga lainnya bilang kerbaunya sudah loncat pagar bandara," tuturnya.

Setelah kabur dan berlari ke kawasan Bandara Soetta, kerbau tersebut akhirnya bisa dilumpuhkan oleh pihak kepolisian.

Kerbau itu berhasil dilumpuhkan, setelah personil kepolisian melepas empat kali tembakan yang mengarah kepada kerbau tersebut.

Usai berhasil dilumpuhkan, kerbau pun akhirya dilakukan penyembelihan oleh pihak DKM Musala Baiturrahman.

"Karena sudah semakin agresif dan tidak mau menimbulkan kerban lebih banyak lagi, akhirnya kita lapor ke petugas untuk berkoordinasi melumpuhkan kerbau itu," ucapnya

"Akhirnya petugas ambil tindakan menembak kerbau itu supaya bisa dilumpuhkan dan berhasil kalau gak salah setelah 4 kali tembakan, karena tembakan pertama itu kerbaunya tetap seperti biasa, bahkan lebih agresif, dan setelah lumpuh dan benar-benar aman, langsung saya eksekusi untuk disembelih," jelas Ustaz Mulyadi. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved