Berita Viral

Sudah Merayap Bak Laba-laba, Napi Ini Gagal Kabur dari Rutan Setelah Lonceng Tanda Siaga 1 Berbunyi

Lonceng tersebut dibunyikan petugas setelah sipir menemukan ada satu napi yang tidak ada di ruangannya.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
freepik
ilustrasi penjara. Seorang napi di Rutan Kelas 2 Solo gagal kabur setelah petugas membunyikan lonceng tanda siaga satu 

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Upaya Rahmat Fauzi, narapidana kasus pencurian mobil untuk kabur dari Rutan Kelas 2 Solo pada Senin (4/7/2022) sore gagal.

Rahmat yang sudah berhasil naik ke atas genting setelah sebelumnya diam-diam memanjat pagar pembatas dalam lalu naik ke genteng bangunan utama menuju masjid dan dapur tak berhasil kabur lantaran petugas keburu membunyikan lonceng tanda siaga satu.

Lonceng tersebut dibunyikan petugas setelah sipir menemukan ada satu napi yang tidak ada di ruangannya.

Setelah lonceng tanda siaga satu berbunyi, petugas langsung menutup akses pintu utama.

Rahmat pun akhirnya tak bisa kabur dan memilih untuk kembali turun setelah dberikan pengertian oleh petugas.

Kini napi yang divonis dua tahun penjara tersebut kembali menjalani sisa masa hukumannya di Rutan Kelas 2 Solo.

Dikutip dari Tribunsolo.com, aksi percobaan kabur itu terjadi pada Senin (4/7/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat itu, petugas menggelar apel dan dilanjutkan pengecekan serta penghitungan penghuni sel.

"Saat penghitungan itulah diketahui pelaku tidak ada di kamar blok," kata Urip didampingi Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Bachtiar Oktaffiandi dan jajaran pejabat Rutan.

Baca juga: Gudang Kandang Ayam di Galur Kulonprogo Disatroni Maling, 5 Karung Pakan Ayam Raib

Baca juga: Enam Pasangan dan Seorang Diduga PSK Terjaring Satpol PP Klaten dari Kamar Hotel di Jalan Jogja-Solo

Setelah itu, lanjut Urip, petugas pengamanan langsung siaga terutama menutup akses pintu utama dan bergerak melakukan pengecekan di setiap sudut rutan.

"Petugas di empat pos juga membunyikan lonceng tanda ada kejadian penting atau siaga satu," paparnya.

Setelah melakukan penelusuran, tim reaksi cepat menemukan pelaku berada di atas genteng ruang dapur.

"Kami melalukan pendekatan secara persuasif agar warga binaan ini turun dari genteng," ujarnya.

"Alhamdulillah tidak ada perlawanan dan warga binaan bisa kami amankan," tambahnya.

Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Bachtiar Oktaffiandi menambahkan, warga binaan itu awalnya bersembunyi di kamar mandi masjid yang berada di dalam kompleks rutan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved