Berita Jogja Hari Ini

Aktivitas Gunung Merapi Senin 4 Juli 2022: Ada 3 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur Hingga 1,9 Km

Gunung Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.900 meter ke arah barat daya

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.900 meter ke arah barat daya, Senin (4/7/2022).

Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakartat selama enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 71-99 persen dan tekanan udara 757.8-957 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah,” bebernya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 19 kali dengan amplitudo 3-20 mm berdurasi 18,4-156,9 detik.

Tektonik jauh berjumlah satu kali dengan amplitudo 3 mm, S-P tidak terbaca berdurasi 25,5 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved