Bagaimana Cara Kerja Vaksin PMK yang Disuntikkan Pada Ternak? Ini Penjelasan Satgas di UGM
Sebanyak 53 hewan ternak terdiri dari sapi, domba dan kambing di Universitas Gadjah Mada ( UGM ) mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kuku ( PMK ).
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 53 hewan ternak terdiri dari sapi, domba dan kambing di Universitas Gadjah Mada ( UGM ) mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kuku ( PMK ).
Wakil Dekan III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, sekaligus Kepala Satuan Tugas PMK di UGM , Prof Dr. drh. Aris Haryanto, M.Si., mengatakan vaksin PMK tersebut merupakan produk impor dari Prancis.
"Vaksin itu adalah vaksin oilbase bukan waterbase. Jadi, dilakukan dengan pelarut minyak dan kalau disuntikkan lebih sakit. Sehingga kami harus betul-betul hati-hati, " terangnya saat menjelaskan cara kerja vaksin PMK , kepada awak media di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Rabu (29/6/2022) pagi.
Baca juga: BSSN RI Tunjuk Gunungkidul Jadi Percontohan Pemanfaatan Aplikasi Karya Mandiri
Oleh karena itu, penyuntikan vaksin PMK dilakukan di bagian leher hewan tersebut secara intramuskuler dengan dosis vaksin PMK per hewan sebanyak dua mili.
Nantinya, cairan itu masuk ke dalam daging melalui suntikan di sebelah kanan hewan.
Bahkan, dosisnya akan terbagi menjadi tiga dengan rentan waktu penyuntikan yang berbeda.
Setelah hewan ternak mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama akan diberikan rentan waktu empat minggu untuk dilakukan penyuntikan vaksin kedua.
Lanjutnya dari vaksin kedua menuju vaksin ketiga (booster) memiliki rentan waktu enam bulan dengan vaksin yang sama.
"Karena masa darurat, akan datang lagi sekitar tiga juta dosis melalui tahap kedua untuk hewan ternak seluruh Indonesia," sambungnya.
Pihaknya juga mengembangkan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) yang ada di Surabaya di bawah departemen pertanian untuk mengembangkan vaksin sendiri berbasis virus PMK yang ada di Indonesia.
"Ide itu bagus karena nanti diambil dari Indonesia kemudian dikembangkan untuk dijadikan vaksin ," imbuhnya.
Sambungnya, pemerintah juga menargetkan penyelesaian vaksin tersebut pada akhir Agustus 2022.
Baca juga: PSS Sleman vs Persib Bandung: Super Elja Boyong 22 Pemain, Mychell Chagas Ikut
Akan tetapi, pihaknya menyampaikan terdapat kemungkinan vaksin PMK dari Indonesia baru bisa dirilis pada September 2022.
Pasalnya, pembuatan vaksin PMK harus melalui penelitian yang panjang.
Perlu diketahui, vaksin PMK hanya bisa dilakukan kepada hewan ternak yang sehat.
"Karena vaksinasi itu tujuannya membentuk herd immunity atau kekebalan populasi. Teorinya, ketika 70 persen sapi atau hewan ternak itu sehat maka virus itu bisa diminimalisasi," tutupnya. (Nei)