Cara Gunakan MyPertamina
Alasan Kenapa Pengguna Pertalite dan Bio Solar Perlu Daftar di Subsiditepat.mypertamina.id
sampai dengan 20 Juni 2022 konsumsi Solar dibandingkan dengan kuota sudah di atas 50% atau sebesar 51,24
Tribunjogja.com - BPH Migas mengungkapkan hingga Juni 2022 tercatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Solar maupun Pertalite lebih tinggi dari yang seharusnya.

Dampaknya adalah jika tidak dilakukan pengendalian, kuota BBM subdisi bisa habis lebih cepat atau sebelum tutup tahun.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman, menjelaskan sampai dengan 20 Juni 2022 konsumsi Solar dibandingkan dengan kuota sudah di atas 50 persen atau sebesar 51,24 persen dari total yang ditetapkan pemerintah sebanyak 15,1 juta kilo liter (KL).
“Konsumsi rata-rata harian dan bulanan sudah over di atas antara 10 persen ke atas. Ini tentu jika tidak dilakukan pengendalian maka akan menghadapi subsidi akan habis antara Oktober atau November,” jelasnya dalam acara virtual, Rabu (29/6/2022).
Sedangkan untuk Pertalite diakui Saleh, serapannya juga sudah di atas 50 persen sehingga jika tidak dilakukan pengendalian maka diproyeksikan realisasinya dapat di atas kuota yang telah ditentukan. Hingga Juni 2022 konsumsi pertalite mencapai 57,54 persen atau setara 13,26 juta kilo liter.
Saleh bilang, BPH Migas bertugas melakukan pengaturan dan pengawasan pendistribusian BBM agar tepat sasaran dan sesuai dengan kuota yang diberikan.
“Dari sisi pengendalian konsumen yang berhak menerima subsidi Solar sudah diatur di Perpres Nomor 191 Tahun 2014, misalnya saja mobil pelat hitam, kuning, dan mobil BUMN, dinas tidak disebutkan di situ. Sedangkan untuk sektor perikanan boleh, mobil pelayanan umum boleh menggunakan solar,” jelasnya. (*)