Kisah Inspiratif
Kisah Purwanti, Ibu Rumah Tangga Penyintas ODDP yang Kini Jadi Kader Kesehatan Jiwa di Gunungkidul
Purwanti (45), ibu rumah tangga asal Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari adalah satu dari sekian Kader Kesehatan Jiwa di Kabupaten Gunungkidul .
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Purwanti (45), ibu rumah tangga asal Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari adalah satu dari sekian Kader Kesehatan Jiwa di Kabupaten Gunungkidul .
Namun, mungkin tidak ada yang mengira jika ia dulunya berstatus Orang Dengan Disabilitas Psikososial ( ODDP ).
ODDP , atau yang lebih dikenal awam dengan istilah Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ ) melekat pada diri Purwanti sejak 2018 lalu.
Tak perlu waktu lama, ia akhirnya bisa pulih.
Baca juga: Pemkab Magelang Dapat Alokasi 500 Dosis Vaksin PMK dari Pemerintah Pusat
Ia menuturkan, gejala gangguan kesehatan jiwanya muncul setelah kehidupannya sempat mengalami turbulensi.
"Dulu ada suatu trauma, karena suatu kejadian dalam keluarga saya," ujar Purwanti ditemui belum lama ini.
Ia mengakui masa-masa itu terbilang berat. Apalagi ia nyaris kesulitan mengendalikan dan mengukur kondisi sendiri.
Purwanti lantas memutuskan ikut rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi YAKKUM.
Selama di sana ia menjalani terapi, termasuk melakukan kontrol diri hingga diajak kembali melakukan aktivitas secara perlahan.
"Baru 2 tahun kemudian, atau di 2020 lalu, saya bisa punya semangat lagi," kata wanita kelahiran 20 Februari 1977 ini.
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang mendorongnya kembali pulih.
Salah satunya selama terapi, ia dibantu agar bisa bersikap terbuka dan mengeluarkan segala hal yang jadi beban hidupnya.
Purwanti pun seakan terlahir kembali dengan semangat baru.
Perlahan, ia mulai mencoba melakukan aktivitas produktif, termasuk bekerja untuk sehari-hari.
"Awalnya kerja kecil-kecilan dulu, hingga akhirnya sekarang saya bisa kembali sebagai pekerja pada umumnya," ujarnya.
Berkaca pada pengalamannya menjalani terapi, Purwanti mengatakan rehabilitasi tidak hanya jadi satu-satunya jalan keluar.
Dukungan hingga kepercayaan dari lingkungan sekitarnya juga diperlukan.
Pengalaman itulah yang kini dipakainya sebagai Kader Kesehatan Jiwa . Jika dulu didampingi untuk pulih, sekarang giliran dirinyalah yang mendampingi rekan-rekannya sesama ODDP .
"Karena saya dulu ada pengalaman, saya bisa mengerti apa yang mereka rasakan dan harus paham bagaimana menanganinya," kata Purwanti.
Baca juga: Cerita Penjual Asongan di Malioboro yang Juga Jajakan Alas Salat untuk Jemaah Siti Djirzanah Mosque
Project Manager Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat YAKKUM, Siswaningtyas juga menyebut dukungan dari orang terdekat hingga lingkungan sangatlah penting untuk pemulihan.
Sebab ODDP masih lekat dengan stigma negatif, meskipun sudah pulih.
Padahal, penerimaan menjadi kunci utama agar ODDP bisa pulih.
Penerimaan jugalah yang bisa membuat kondisi emosi mereka tetap stabil, agar gangguan yang dialami tidak kambuh lagi.
"Mereka perlu didengarkan dan diperhatikan, harus diketahui apa yang jadi beban dan kebutuhannya sehingga bisa pulih dan stabil," kata Siswaningtyas. (alx)