Piala Dunia 2022
SYARAT Nonton Piala Dunia 2022 Qatar, Dilarang Minum Alkohol dan Kencan Semalam
Apakah Tribunners sudah tahu ada banyak hal yang harus diperhatikan saat nonton piala dunia di Qatar 2022 ini?
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Piala Dunia Qatar 2022 bakal digelar pada akhir bulan November hingga Desember 2022, tepatnya 21 November sampai 18 Desember.
Namun, apakah Tribunners sudah tahu ada banyak hal yang harus diperhatikan saat nonton piala dunia di Qatar?
Salah satunya adalah pelarangan minum alkohol di ruang publik. Artinya, pendukung tim sepak bola tidak boleh minum alkohol saat menonton pertandingan.
Mirror melaporkan bahwa pendukung yang ingin mengonsumsi alkohol terpaksa harus bayar kamar hotel yang mahal dengan dikenakan tarif hingga 9 ribu poundsterling.
Atau sekitar Rp 170 juta per malamnya dan untuk satu minuman beralkohol dibanderol dengan harga 11 poundsterling atau sekitar Rp 207 ribu.
Nilai tersebut diyakini menjadi paling mahal di dunia, konsumsi alkohol pun tidak diperbolehkan di dalam trbun stadion dan hanya diizinkan di perimeter stadion.
Namun ketika memasuki Happy Hours Reguler, harga minuman keras dipangkas mulai 33 hingga 50 persen dan semua aturan ini berlaku untuk semua yang ingin menonton Piala Dunia 2022 langsung.
"Alkohol yang tersedia di lebih banyak tempat. Kami akan membuka beberapa kelab pantai di mana bir juga akan tersedia," ucap Kepala Pariwisata Qatar, Berthold Trenkel, kepada Mirror.
"Penggemar juga dapat membeli bir di lokasi tersebut. mereka juga akan dapat membeli bir begitu mereka berada di dalam perimeter stadion,” tambahnya.

Dia melanjutkan, akan ada kios yang menjual bir. Namun, di dalam stadion, hanya ada bir tanpa alkohol.
Dilansir dari The Sun, pasangan dari Inggris, Angela dan Chris Norton yang tinggal di Qatar memberi sedikit informasi terkait konsumsi alkohol.
Keduanya membenarkan aturan ketat yang diberlakukan di Qatar, meskipun masih bisa santai dan tak terlalu banyak mengeluarkan uang di jam-jam Happy Hours.
Selain itu, jika mencoba melanggar aturan mengenai konsumsi minuman keras di jam yang sudah ditentukan maka dampaknya bisa dipenjara.
"Biaya alkohol sangat tinggi sehingga kebanyakan ekspatriat hanya minum pada happy hour antara jam 5 sore dan 8 malam di mana satu pint bir masih hampir £8," ujar mereka.
"Minum di depan umum dilarang dan jika Anda mencobanya, polisi akan datang dan membawa Anda ke penjara. Ada kamera CCTV di mana-mana." imbuhnya.
Baca juga: INTER MILAN: Sambutan Keras Ultras Curva Nord untuk Kembalinya Romelu Lukaku
Selain minum alkohol, kencan semalam juga bakal dilarang oleh otoritas Qatar.
Ini adalah pertama kalinya Piala Dunia diadakan di negara Teluk, yang berarti ada beberapa perbedaan budaya yang mungkin sulit diadaptasi oleh banyak penonton.
Komite Tertinggi Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Qatar adalah negara konservatif dan tampilan kasih sayang di depan umum tidak disukai terlepas dari orientasi seksualnya"
The Daily Star melaporkan bahwa ada kekhawatiran yang berkembang dari penegak hukum Inggris tentang kemungkinan penggemar Inggris menghadapi hukuman berat karena melakukan hal-hal yang tidak akan mereka pikirkan dua kali.

"Seks sangat jauh dari menu, kecuali jika Anda datang sebagai pasangan suami-istri," kata seorang sumber polisi kepada Daily Star.
Baca juga: PSS Sleman vs PSIS Semarang: Seto Nurdiyantoro Siapkan Kejutan di Laga Ketiga Piala Presiden 2022
“Pasti tidak akan ada one night stand di turnamen ini. Tidak akan ada party sama sekali. Semua orang perlu menjaga kepala mereka tentang mereka, kecuali jika mereka ingin mengambil risiko terjebak di penjara,” tambahnya.
"Pada dasarnya ada larangan seks di Piala Dunia tahun ini untuk pertama kalinya. Fans harus siap,” kata dia.
Nasser Al-Khater, ketua panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar, mengatakan bahwa semua peserta Piala Dunia akan aman terlepas dari orientasi seksual atau budaya mereka.
Pada bulan Desember 2021 Al-Khater mengkonfirmasi bahwa homoseksualitas tidak diperbolehkan di Emirat, tetapi berjanji bahwa orang LGTBIQ+ akan memiliki hak untuk melakukan perjalanan ke negara tersebut dan menghadiri pertandingan.
"Qatar dan kawasan itu jauh lebih konservatif," kata Al-Khater kepada CNN.
“Dan inilah yang kami minta untuk dihormati para penggemar. Dan kami yakin para penggemar akan menghormati itu,” tambahnya.
Dia menjanjikan Qatar sebagai negara yang toleran, terbuka dan nyaman untuk dikunjungi siapapun.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )