ADVERTORIAL
Pengerjaan 116 Titik Program Padat Karya Telah Dimulai Serentak se-Kabupaten Bantul
Total pengerjaan padat karya di Kabupaten Bantul mencapai 215 titik baik yang dibiayai oleh BKK DIY maupun APBD Kabupaten Bantul
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
"Padat karya ini dari rakyat oleh rakyat, dibuat sendiri oleh rakyat, dinikmati sendiri oleh rakyat, dan tidak diborongkan atau pihak ketiga," ucapnya.
"Maka dari itu harapanya timbul rasa handarbeni (rasa memiliki) dari masyarakat, karena biasanya kalau dikerjakan sendiri akan lebih bisa dirawat dari pada orang lain yang membangun, dan harusnya lebih bagus karena digarap sendiri," imbuhnya.
Halim menambahkan, dalam pengerjaan fisik ini tidak memerlukan teknologi tinggi, sehingga tenaga dari warga masyarakat yang lebih banyak dibutuhkan.
Menurutnya tenaga dari warga sendiri sudah dapat mengerjakan bangket jalan, talut, saluran drainase, dan cor blok jalan. Karena dikerjakan masyarakat sendiri maka mekanismenya lebih singkat.
"kalau diborongkan melalui pihak ketiga akan ada mekanisme lelang, terlalu lama terlalu panjang, berbelit dan hasilnya juga belum tentu lebih baik," tambahnya.
Adapun total pengerjaan padat karya di Kabupaten Bantul mencapai 215 titik baik yang dibiayai oleh BKK DIY maupun APBD Kabupaten Bantul .
Dari jumlah tersebut, anggaran yang digelontorkan lebih dari Rp 30 miliar.
Baca juga: Disnakertrans Bantul Gelar Bimtek Petugas Lapangan untuk Sukseskan Padat Karya
Senada dengan yang dikatakan Bupati, Anggota DPRD DIY, Yose Rizal mengungkapkan bahwa program Padat Karya ini tidak hanya sekedar memperbaiki infrastruktur tetapi dapat memberdayakan masyarakat.
"Kalau ada warga kita menganggur bisa kita berdayakan beberapa waktu untuk pengerjaan cor blok misalnya. Agar lingkungan kita tidak ada lagi jalan berlubang, rusak, sehingga akses transportasi bisa lancar," ujarnya.
Adapun dana yang dikucurkan Padat Karya melalui pembiayaan APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp 100 juta per titik.
Sementara yang berasal dari anggaran BKK DIY tiap titiknya adalah Rp 180 juta.
Menurut Rizal, jumlah anggaran dari Pemprov DIY terus bertambah tiap tahunnya.
Rizal pun berharap di tahun-tahun kedepan dana untuk Padat Karya dari pemerintah Provinsi DIY akan semakin besar.
"Kita mengusulkan kepada Gubernur agar anggaran Padat Karya ditingkatkan, dari Rp 90 juta naik Rp 120 juta, dan sekarang Rp 180 juta, besok kalau bisa minimal naik Rp 250 juta. Dengan demikian, semakin banyak infrastruktur yang diperbaiki dan makin banyak warga yang mendapatkan manfaatnya," pungkasnya.( Tribunjogja.com )