Berita Kulon Progo Hari Ini

Diskominfo Kulon Progo Apresiasi PT Naturindo Fresh Olah Lahan Kritis Jadi Budidaya Jamu

PT Naturindo Fresh mengolah tanaman obat dari daun maupun buah yang dikeringkan hingga kadar air kurang dari 15 persen.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Seorang pegawai di PT Naturindo Fresh sedang menjelaskan khasiat yang terkandung di tanaman yang dibudidayakan di lahan setempat. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Rombongan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kulon Progo mengunjungi PT Naturindo Fresh sebagai pabrik pengolahan jamu yang berlokasi di Pedukuhan Secang, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih.

Dalam kunjungannya bersama sejumlah wartawan dari berbagai media, mereka diajak berkeliling melihat tanaman obat-obatan yang dibudidayakan di lingkungan setempat. 

Selesai berkeliling, Kepala Diskominfo Kulon Progo, Agung Kurniawan mengapresiasi upaya PT Naturindo Fresh yang mengolah lahan kritis menjadi tempat budidaya tanaman obat-obatan. 

Baca juga: Jamu Gendong Gesikan Laris Manis saat Pandemi

Sehingga perusahaan tersebut pernah mendapat penghargaan Kalpataru di tingkat kabupaten bahkan tingkat provinsi. 

"Awalnya memang di sini lahan gersang dan perbukitan kini menjadi tempat budidaya obat herbal. Apalagi disini juga merekrut warga sekitar sehingga ada pemberdayaan masyarakat," ucapnya, Kamis (16/6/2022). 

Direktur Utama PT Naturindo Fresh Kulon Progo , Teguh Adhi Nugroho melanjutkan produk yang dihasilkannya diterima baik oleh masyarakat khususnya saat pandemi Covid-19 .

Hingga saat ini, sudah ada 182 jenis tanaman obat-obatan yang dibudidayakan di lahan setempat. 

PT Naturindo Fresh mengolah tanaman obat dari daun maupun buah yang dikeringkan hingga kadar air kurang dari 15 persen.

Baca juga: KULINER JOGJA : Mencicipi Racikan Jamu Ginggang Langsung dari Dapurnya

Pengeringan dilakukan dengan mesin ekstrak.

Dalam satu produk ada bermacam-macam ekstrak. 

"Takarannya sudah ditentukan oleh apoteker," ucapnya. 

Adapun bibit tanaman obat-obatan yang ditanam di lahan sebagian diambil dari suplier dari luar wilayah.

Ada yang dari Muntilan, Boyolali dan Wonosobo. 

"Kalau yang menyesuaikan karakteristik tanah di sini ( Kulon Progo ) kita ada yang ambil dari masyarakat setempat," katanya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved