Menikmati Sensasi Potong Rambut Outdoor di Bawah Pohon Beringin Kawasan Alun-alun Utara

"Kemudian pas lewat Alun-alun Utara ada tiga orang yang juga buka. Akhirnya ikut di bawah pohon beringin juga sekitar tahun 2002, jadi berempat.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Christi Mahatma Wardhani
Tukang cukur di bawah pohon beringin kawasan Alun-alun Utara, Udin (54) sedang mencukur rambut pelanggannya, Rabu (15/06/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tidak mudah menemukan salon untuk potong rambut saat ini. Tidak hanya perempuan, kaum adam pun kini banyak yang memilih barber shop untuk Potong rambut . 

Namun di Yogyakarta, tepatnya di Alun-alun Utara , ada tukang cukur yang mencukur di bawah pohon beringin

Ialah Udin, pria yang sudah 20 tahun bertahan mencukur rambut di bawah pohon beringin tua. 

Pria 54 tahun tersebut awalnya merupakan seorang karyawan salon.

Baca juga: Kurangi Angka Kemiskinan, 18 KK di Kulon Progo Terima Bantuan RTLH dari CSR BPD DIY

Setelah bertahan beberapa lama, ia akhirnya memutuskan keluar dan membuka jasa Potong rambut sendiri. 

"Dulu karyawan, tetapi tidak betah. Karena jam kerjanya panjang dan tidak bisa istirahat. Kalau telat dimarahi. Akhirnya terpikirkan untuk usaha sendiri. Selama bekerja saya nabung dan mencicil beli alat-alat sendiri, terus keluar," katanya, Rabu (15/06/2022).

"Kemudian pas lewat Alun-alun Utara ada tiga orang yang juga buka. Akhirnya ikut di bawah pohon beringin juga sekitar tahun 2002, jadi berempat. Tetapi sekarang yang lain sudah meninggal, tinggal saya sendiri," sambungnya. 

Di bawah pohon beringin tersebut, ia memasang sebuah cermin yang diikatkan dengan pagar.

Ia menyiapkan beberapa kursi agar pelanggannya bisa duduk menunggu giliran. 

Sebelum bercukur, pelanggan dibalut kain hitam yang menutupi tubuh. Tujuannya agar potongan rambut tidak mengotori pakaian. 

Setelah selesai mencukur, warga Tukangan, Tegalpanggung, Danurejan tersebut menyapu rambut yang berjatuhan dan memasukannya ke dalam plastik. 

"Rata-rata yang ke sini untuk bercukur adalah bapak-bapak, ya yang sudah berkeluarga. Tetapi pernah juga mencukur bule, mungkin penasaran. Kebanyakan ya warga Yogyakarta saja yang ke sini," ujarnya. 

Baca juga: Sebanyak 354 Calon Jemaah Haji dari Kloter 18 SOC Sleman Telah Menuju Asrama Haji Donohudan

Jika cuaca sedang cerah, ayah dua anak tersebut bisa mencukur 10 pelanggan per hari.

Ia melayani pelanggan mulai pukul 10.00-17.00 setiap harinya. 

Namun jika sedang hujan, tidak banyak pelanggan yang datang.

Pasalnya ia tidak ada atap yang melindunginya dari tetesan hujan.

"Kalau hujan ya saya berteduh. Penginnya sih cerah terus, biar ada yang cukur," lanjutnya.

Untuk sekali cukur, ia mematok tarif Rp10.000. Ia pun berkeinginan untuk memiliki salon sendiri. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved