Polisi Ungkap Kematian Tahanan Narkoba karena Serangan Jantung, Istri Sebut Suaminya Dipukuli

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo membantah kematian tahanan narkoba karena dianiaya anak buahnya. Istri ungkap suaminya dipukuli

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo membantah kematian S, tahanan narkoba, dikarenakan dianiaya oleh anak buahnya.

Menurut Kombes Pol Sabana, S meninggal dunia karena serangan jantung, berdasarkan hasil rekam medis yang dikeluarkan RS Bhayangkara Banjarmasin

Pernyataan Kapolresta Banjarmasin itu untuk membantah kecurigaan keluarga S yang menyatakan tahanan narkoba itu diduga dianiaya petugas hingga meninggal dunia. 

Sang istri sebelumnya juga menyatakan bahwa suaminya itu dipukuli saat penyergapan di rumahnya.

Namun demikian, Kombes Pol Sabana Atmojo menyatakan bantahannya berdasarkan hasil pemeriksaan RS Bhayangkara. 

Ilustrasi
Ilustrasi (ist)

Ia angkat bicara soal kematian S (31) saat dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banjarmasin. Kombes Pol Sabana Atmojo membantah kematian S dikarenakan dianiaya oleh anak buahnya.

Menurut Sabana, S meninggal dunia karena serangan jantung berdasarkan hasil rekam medis yang dikeluarkan RS Bhayangkara Banjarmasin.

"Foto rontgen menunjukkan pembengkakan jantung serta paru. Disimpulkan bahwa almarhum meninggal akibat serangan jantung," ujar Kombes Sabana Atmojo kepada wartawan, Minggu (12/6/2022).

Kombes Pol Sabana juga mengatakan bukti rekam medik sudah berada di tangannya. Rekam medik itu berupa hasil laboratorium pemeriksaan terhadap S.

"Dari hasil pemeriksaan labolatorium, hasil EKG detak jantung lemah. Semua dokumen rekam mediknya kita ada," tegasnya.

Kondisi saat penangkapan

Ketika ditangkap, menurutnya, S sudah menunjukkan kondisi fisik yang menurun. S bahkan sempat mengeluh kepada petugas bahwa dirinya mengalami sesak nafas.

Setelah diberi perawatan dan obat, kondisi S berangsur stabil dan diputuskan dirawat jalan dan kembali dibawa ke Mapolresta Banjarmasin untuk pemeriksaan.

Namun, pada Jumat malam sekitar Pukul 20:00 Wita, S kembali mengeluhkan sesak napas. Petugas pun kembali membawanya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

"Disitulah petugas mendapatkan informasi dari dokter jaga bahwa kondisinya menurun drastis. Tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved