Berita Bisnis Terkini
Harga Cabai Rawit Merah di Gunungkidul Meroket hingga Rp 100 Ribu/Kg
Kenaikan harga cabai rawit merah merata di seluruh wilayah. Kisarannya pun sama, yaitu Rp 100 ribu per kg.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga cabai rawit merah di Kabupaten Gunungkidul terpantau meroket tajam.
Kenaikan harga kali ini pun disebut yang tertinggi jika dibandingkan dengan lonjakan harga cabai rawit sebelumnya.
Ani, pedagang sayur di Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul mengatakan jika ia kini menjual cabai rawit merah di harga Rp 10 ribu per ons.
"Kalau sekilo jadinya Rp 100 ribu untuk cabai rawit merah," ujarnya ditemui pada Rabu (08/06/2022).
Baca juga: Kian Pedas, Harga Cabai Rawit Merah di Klaten Kini Tembus Rp 100 Ribu Per Kg
Menurut Ani, kenaikan harga cabai rawit merah berlangsung sejak sepekan lalu.
Sebelumnya, harganya masih di kisaran Rp 45 ribu per kilogram (kg), namun terus naik hingga akhirnya ke kisaran Rp 100 ribu per kg.
Tak hanya harga yang naik tajam, pasokan cabai rawit merah yang diterimanya pun terbilang lebih sedikit.
Ia menyebut kenaikan harga kali ini termasuk yang paling tinggi jika dibandingkan periode sebelumnya.
"Dulu paling tinggi Rp 90 ribuan per kg, jadi yang sekarang ini lebih tinggi lagi," ungkap Ani.
Naik harga cabai rawit merah merembet ke komoditas sayuran lain.
Contohnya, buncis yang sebelumnya di kisaran Rp 8 ribu kini menjadi Rp 14 ribu per kg, begitu juga dengan kubis.
Lantaran harganya tengah meroket naik, Ani pun memilih untuk mengurangi persediaan cabai rawit merah yang ia jual.
Keputusan ini diambil demi menghindari kerugian.
"Apalagi yang beli ke saya juga jadinya sedikit sekarang karena harganya mahal," jelasnya.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Bantul Tembus Rp 90 Ribu per Kilogram
Analis Kebijakan Ahli Muda, Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan kenaikan harga cabai rawit merah merata di seluruh wilayah.
Kisarannya pun sama, yaitu Rp 100 ribu per kg.
Menurut Sigit, permintaan cabai rawit merah saat ini terbilang sangat tinggi.
Sedangkan pasokan salah satu bahan pokok ini masih bergantung dari luar daerah.
"Apalagi petani cabai di Gunungkidul juga belum panen," ujarnya.( Tribunjogja.com )