KULINER Jajanan Tradisional Legendaris di Sekitar Tugu Jogja: Ada Gatot, Tiwul, Cenil, Lupis

"Semua jajanan itu saya olah sendiri menggunakan resep yang diajarkan oleh almarhumah ibu saya," kata Rini, kepada Tribunjogja.com, Selasa (7/6/2022)

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Rukmana
Bu Rini (53), penjual jajanan legendaris milik Mbah Hadi Gatot, sedang menyajikan jajanan tiwul untuk para pembelinya, Selasa (7/6/2022) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Makanan tradisional kini tidak kalah enaknya dengan makanan di berbagai restoran ternama.

Seperti halnya jajanan legendaris milik Mbah Hadi Gatot, yang berdiri sejak 1975.

Sejak 2020, jajanan legend itu telah diwariskan kepada anaknya yang bernama Rini (53).

Perempuan asal Kampung Blunyahrejo, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, itu mengatakan, setiap hari sejak pukul 09.00 selalu memasak semua jajanan tradisional.

Baca juga: PHRI Gunungkidul Sambut Gembira PPKM Level 1 Aglomerasi DIY

Dan setiap pukul 14.30-20.00 WIB, ia selalu berjualan di utara tugu Jogja atau tepat di Jl. A.M. Sangaji No.31, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta.

Jajan yang disajikan yakni gatot, tiwul, cenil, lupis, dan sawut.

"Semua jajanan itu saya olah sendiri menggunakan resep yang diajarkan oleh almarhumah ibu saya," kata Rini, kepada Tribunjogja.com, Selasa (7/6/2022) sore.

Dikatakannya tidak ada resep khusus untuk membuat jajanan tradisional tersebut.

Melainkan hanya memerlukan bahan dasar utama berupa ubi, kelapa, gula pasir putih, dan gula jawa. 

Sambungnya, sebagai contoh, untuk membuat jajanan gatot hanya memerlukan bahan dasar utama yakni ubi kayu.

Untuk membuat gatot, secara khusus ia gunakan bahan dasar ubi kayu dari Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Karena, menurutnya ubi kayu dari Kapanewon Wonosari lebih bagus dari pada ubi kayu yang ada di beberapa tempat lainnya.

"Saya sudah langganan beli ubi kayu dari di tempat itu, karena mamang bagus untuk dimasak," sambungnya.

Katanya, pembeli tidak perlu khawatir mengenai harga per porsinya.

Pembeli, cukup mengeluarkan uang sebesar Rp5.000 untuk bisa menikmati satu atau campuran varian jajanan tradisional yang dijual oleh Rini.

Dikatakannya, saat musim libur panjang, banyak pembeli yang datang dari Kota Jakarta.

Satu di antara pembeli jajanan legendaris milik Mbah Hadi Gatot, Ina Andriani (46) asal Kota Bandung, Jawa Barat, mengaku sangat menyukai jajan tradisional tersebut.

Baca juga: Bupati Sragen Bersedia Keluarkan Dana Pribadi untuk Bantu Guru SD Suwarti Kembalikan Gaji 2 Tahun

"Rasanya enak, apalagi itu merupakan makanan saya sejak kecil dan di Bandung jarang sekali menemukan jajanan tradisional tersebut," tuturnya.

Jajan tradisional yang paling digemari olehnya yakni tiwul. Katanya, tiwul merupakan jajanan tradisional yang paling susah di cari khususnya di Kota Bandung.

Ucapnya, cita rasa yang sangat tradisional dari jajanan tiwul itu menjadi selera tersendiri.

"Rasa manis dicampur dengan kelapa menjadi kombinasi yang pas dan cocok untuk saya santap," tandasnya.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved