Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Pemerintah Akan Gelontorkan Dana Rp 6,8 Triliun untuk Pembenahan Kawasan Wisata Candi Borobudur
Dana tersebut bakal diperuntukkan untuk penataan kawasan Candi Borobudur , mulai dari penataan tanah hingga penataan kabel listrik.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang , Jawa Tengah akan mendapatkan gelontoran dana dari pemerintah sebesar Rp6,8 triliun untuk pembenahan kawasan destinasi super prioritas tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan saat door stop pada kunjungan peresmian SPKLU di Candi Borobudur , Kabupaten Magelang , Jawa Tengah , Sabtu (04/06/2022).
Adapun dana yang sudah disiapkan tersebut bakal diperuntukkan untuk penataan kawasan Candi Borobudur , mulai dari penataan tanah hingga penataan kabel listrik.
"Iya itu, dana segitu khusus untuk ini ( kawasan Candi Borobudur ) . Nanti, betul-betul untuk soal tanah , soal bangunan, segala macam. Tadi, sudah ada breakdownnya," ujarnya.
Baca juga: Bendera Merah Putih Sepanjang 1000 Meter Kelilingi Candi Borobudur Warnai Hari Lahir Pancasila
Tak hanya itu, Luhut turut menyinggung terkait aturan pembatasan wisatawan yang diperbolehkan naik ke struktur Candi Borobudur .
"Tadi, mengenai Borobudur kita sudah putuskan juga akan membatasi orang naik hanya 1200 orang per hari. Dengan biaya 100 dolar untuk wisman dan turis domestik Rp750 ribu. Dari 1.200 orang , anak sekolah (kuota) 25 persen dengan membayar Rp5 ribu karena biar anak sekolah itu bisa menikmati. Kenapa kita melakukan itu (pembatasan) karena rekomendasi dari UNESCO dan banyak pakar sudah terjadi penurunan Borobudur dan aus materialnya," tuturnya.
Sementara itu, Luhut juga menyinggung terkait lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) Pasuruan yang sudah overload.
"Kita akan tunaikan soal sampah tadi sudah dua tempat yang kami lihat dengan Pak Gubernur dan Pak Bupati. Kita harap itu sudah mulai construction tahun ini, jadi nanti bulan October kita lihat lagi progressnya. Kita nanti pilihannya pakai Refuse Derived Fuel (RDF)," urainya. ( Tribunjogja.com )